Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang menyiapkan beberapa strategi untuk menggerakkan para pemuda Rembang tuntuk terjun ke sektor pertanian.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan saat ini semakin sedikit anak muda usia di bawah 35 tahun yang menggeluti sektor pertanian.
Ia bahkan mengistilahkan, dari 100 pemuda hanya 5 orang yang berminat jadi petani. Hal ini tentunya memprihatinkan, mengingat tenaga pertanian sekarang rata-rata berusia di atas 50 tahun.
“Karena sebenarnya memprihatinkan karena kita statistik dari 100 anak muda yang tertarik ada 5, itu sudah bagus mereka lebih tertarik di IT. Kalau tidak, tanah itu bisa terkonversi alih fungsi lahan ke yang lain, karena anak-anak tidak biasa mengelola pertanian. Itu yang mulai dipikirkan,” kata Agus saat diwawancara palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di kantornya, Jum’at (30/10/2021) kemarin.
Merespon hal tersebut, dalam beberapa tahun terakhir Dintanpan terus menjalin koordinasi dengan Karang Taruna di tingkat desa untuk membentuk Taruna Tani.
“Ini membuahkan hasil, kemarin ada yang mengurus menjadi petani milenial, percontohan dua orang. Eksportir produk tani dan petani anggur disiapkan untuk seleksi nasional kader petani milenial,” imbuh Agus.
Selanjutnya, ia bekerjasama dengan satuan pendidikan atau sekolah. Menawarkan mata pelajaran pertanian agar masuk dalam mata pelajaran muatan lokal.
Kerjasama ini telah dimulai di SMP N 1 Lasem dengan memberikan bantuan bibit dan materi oleh penyuluh pertanian.
Dan yang terakhir dengan mendatangkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) agar memberi warna di dunia pertanian konvensional.
Sementara, bagi para pemuda yang tidak memilih lahan pertanian dimotivasi untuk terjun ke agribisnis memanfaatkan lahan terbatas seperti teras rumah dan pekarangan.
“Bagi yang tidak punya lahan, jiwa wirausaha agribisnisnya harus muncul. Saya pernah lihat petani dari Brebes ke Jakarta bertani di bawah tol, semacam hidroponik, polybag, bagus itu. Kendala ada tapi bukan terus berarti tidak ada kesempatan. Tergantung kegigihan masing-masing,” pungkas Agus. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati