Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Capain vaksinasi di Kabupaten Pati baru mencapai 49,8 persen hingga Rabu (3/11/2021) pagi. Hal ini membuat kabupaten yang berjuluk Bumi Mina Tani ini belum beranjak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia menuturkan, pihaknya menargetkan lebih dari 1 juta warga Kabupaten Pati tervaksin. Namun hingga tanggal Selasa kemarin baru mencapai 516 ribu.
“Sampai pagi tadi yang sudah terupload di small tingkat Provinsi itu, kita sudah vaksin 516.496 orang yang dosis 1. Itu kira-kira 49,8 persen dari sasaran kita. Kalau yang dosis 2 kita sudah meng vaksin 218.021 orang atau sekitar 20,72% dari sasaran. Ini memang yang dosis 2 masih kurang, karena harus butuh waktu setelah dosis,” tutur Aviani saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, vaksinasi lansia juga masih rendah. Dari sasaran lansia sebanyak 140.488 orang, Kabupaten Pati baru melakukan penyuntikkan sekitar 33,01 persen.
Padahal vaksinasi lansia ini juga menjadi indikator untuk menurunkan level PPKM. Untuk menjadi PPKM level II, daerah minimal mampu melakukan vaksinasi 50 persen warga umum dan 40 persen lansia.
“Sekitar 46.375 orang yang untuk dosis pertamanya. Dosis keduanya sudah 24.426 orang atau sekitar 17,39%. Jadi ini memang masih sedikit karena target kita untuk lansia paling tidak kita bisa turun ke level 2 itu bisa 40% untuk dosis yang pertama. Kita baru 33,01% jadi kita harus ngoyak 8% lagi untuk bisa mendukung turunnya ke level 2,” tutur dia.
Ia pun meminta dukungan dari semua lapisan masyarkat untuk mengajak keluarganya, tetangganya, saudara yang dikategorikan lansia untuk mengikuti vaksinansi.
“Diharapkan memang bisa diantar ke pasien atau ke balai desa pas ada di balai desa itu untuk mendapatkan vaksinasi, itu akan lebih mudah kita sudah berusaha mendekatkan diri kepada masyarakat,” ujarnya.
Namun jika memang lansia tersebut kondisinya tidak memungkinkan untuk berpergian jauh, lanjut Aviani, pihaknnya akan datang desa masing-masing.
“Namun sebelumnya keluarga mendaftarkan terlebih dahulu untuk mempercepat, karena ngga mungkin teman-teman puskesmas itu dari rumah ke rumah membawa peralatan komputer. Paling kita bisanya alat suntiknya, jadi untuk keluargannya dimohon mendaftarkan. Keluarga lansia untuk mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu, baru nanti kita akan suntikan,” tandasnya. (*)
Wartawan