Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Fenomena La Nina diperkirakan akan berdampak di sebagian besar Pulau Jawa, tak terkecuali Kabupaten Pati.
Kun Saptono selaku Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabuapten Pati mengatakan, bagi daerah yang dilalui La Nina akan mengalami curah hujan yang tinggi dari biasanya. Kondisi ini bisa memicu kerusakan tanaman pangan.
Ia melansir, puncak musim hujan akan tiba bulan Januari dan Februari 2022, bertepatan dengan masa-masa panen padi musim tanam pertama (MT-1).
“Sebagian wilayah Indonesia Oktober dan November, 67,8 persen masuk musim penghujan. Kalau puncak musim hujan terjadi Januari dan Februari, ada peluang La Nina sampai Februari maka akan ada peningkatan curah hujan di sebagian besar pulau Jawa,” kata Kun kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya hari ini, Sabtu (6/11/2021).
Yang dikhawatirkan, dampak dari La Nina ini bisa menghambat produksi komoditas pertanian hingga mengakibatkan gagal panen.
“Pengaruh La Nina ini nanti kalau ada yang punya lahan di sekitar sungai dan relatif dangkal, kemungkinan ada potensi tergenang. Mudah-mudahan tidak terjadi,” terang Kun.
Lebih jauh kondisi tersebut juga akan mempengaruhi harga bahan pokok masyarakat.
Kun memaparkan beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan para petani untuk meminimalisir dampak La Nina. Diantaranya, petani dianjurkan selalu memantau situasi cuaca di wilayahnya, khusunya jelang awal tahun 2022.
Kedua, meyiapkan pompa-pompa air, menormalisasi saluran air dan mengoptimalkan embung, DAM parit, long strage dan lainnya.
Beruntungnya petani di Pati sudah mulai lakukan tanam padi lebih awal yakni di bulan September dan Oktorber. Padahal, dalam keadaan normal musim tanam baru dimulai pada bulan November.
Dengan pola ini ia berharap saat tiba puncak curah hujan, petani sudah menanam padinya sehingga potensi bencana di lahan sawah dapat dihindari.
“Bagian Pati utara sudah ada yang panen, mengolah lahan dan bero (istirahat setelah panen). Pati selatan rata-rata sudah mulai tanam di lahan dengan sistem mapak artinya nggasang di beberapa kecamatan. Yakni di Winong, Sukolilo, Tambakromo, Pucakwangi. Sebagian sudah mulai tumbuh,” tandas Kun Saptono. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati