palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November tahun ini. Saat ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai calon penggantinya. Kini, sang salon Panglima TNI tinggal menunggu persetujuan dari anggota DPR RI di Senayan.
Secara umum, selama kurang lebih tiga tahun terhitung dari Januari 2018 hingga Agustus 2021 jabatan strategis Panglima TNI dipegang oleh sosok Marsekal Hadi Tjahjanto.
Namun, selama ia menjabat banyak publik yang masih belum familiar dengan sosoknya. Siapa sebenarnya sosok mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu ?
Berikut sederet fakta menarik tentang Hadi Tjahjanto :
1. Memulai karir sebagai pilot TNI AU
Hadi menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara pada 1986 dan Sekolah Penerbang TNI-Angkatan Udara pada 1987. Hadi memulai kariernya sebagai pilot TNI Angkatan Udara di Skadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Ia banyak menghabiskan waktunya di Skadron 4 Malang hingga menjabat Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2.
Hadi kemudian menjabat Komandan Lanud Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, pada 2010-2011.
2. Pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden di Istana
Marsekal Hadi Tjahjanto bukanlah orang baru bagi Presiden Jokowi. Pada tahun-tahun awal pemerintahan Jokowi, Hadi ditunjuk Jokowi sebagai Sekretaris Militer. Sebagai Sekretaris Militer, Hadi bekerja di bawah lembaga Kementerian Sekretariat Negara.
Dia mendapat tugas untuk memberi dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan tertinggi dalam hal pengangkatan dan pemberhentian perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), penganugerahan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan.
Selain itu, Hadi juga bertugas mengkoordinasi langsung pengamanan Presiden dan Wakil Presiden. Layaknya perwira-perwira lain yang bekerja dekat dengan Presiden Jokowi, Hadi pun mendapat promosi pada tahun 2016 dengan menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan.
3. Berasal dari keluarga TNI AU
Sejak kecil, Hadi memang memiliki keinginan untuk menjadi prajurit TNI. Ayahnya yang merupakan prajurit sersan mayor di Landasan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh memotivasi Hadi untuk ikut mengabdikan dirinya di dunia kemiliteran.
Akhirnya, setelah lulusan dari SMA Negeri Lawang, Hadi langsung masuk Akademi Angkatan Udara (AAU) dan lulus pada tahun 1986.
Di era kepemimpinan Jokowi, Pria kelahiran Malang, 8 November 1963, itu dipilih Presiden Joko Widodo untuk diajukan ke DPR RI sebagai calon panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo
4. Meraih sejumlah Penghargaan Internasional
Panglima TNI Hadi Tjahjanto meraih banyak penghargaan internasional. Yang terdekat, ia dianugerahi penghargaan kehormatan Order of Australia (Divisi Militer) atas tekad dan komitmennya yang luar biasa terhadap hubungan pertahanan antara Indonesia dan Australia.
Penghargaan diberikan dalam upacara khusus yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 26 Oktober 2021.
Saat itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, mengatakan bahwa bintang penghargaan ini untuk menghormati pencapaian cemerlang Panglima Hadi, termasuk peran integralnya dalam mendukung koordinasi dan kolaborasi di antara angkatan bersenjata Australia dan Indonesia.
“Penghargaan ini menyoroti pendekatan Marsekal TNI Tjahjanto melalui pengabdian dan dedikasinya yang luar biasa untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Australia dan Indonesia, khususnya dalam mendukung Kemitraan Strategis Komprehensif bilateral,” kata Duta Besar Williams.
Selain pengharagaan dari Australia, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menerima penghargaan bernama Darjah Utama Bakti Cemerlang dari Pemerintah Singapura, pada 29 Oktober 2021. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Presiden Negeri Singa Halimah Yacob kepada Hadi.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Puspen TNI, penghargaan mencerminkan hubungan yang semakin kuat antara Indonesia dan Singapura di bidang militer. Kedua negara berkomitmen dalam melaksanakan dan meningkatkan berbagai bentuk hubungan bilateral persahabatan di bidang pertahanan serta militer.
Kerja sama militer yang terjalin erat di antara kedua negara terwujud ketika Angkatan Laut Singapura membantu proses pencarian kapal selam Nanggala 402, yang tenggelam di perairan Bali pada April 2021 lalu. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com