Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Nasib kurang beruntung dialami salah satu siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Siswa itu bernama Wit Daningsih. Siswi kelas 5 SD N Baturejo 02 Sukolilo, tak mampu membeli seragam sekolah saat mengikuti latihan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), pekan lalu.
Aktivis pendidikan setempat, Fenti Kumala Sari mengungkapkan, masalah perekonomian menjadi sebab siswa tersebut tak mampu membeli seragam.
Fenti mengungkapkan, Wit Daningsih sebelumnya mempunyai seragam pemberian dari seseorang. Namun, kini seragam itu sudah tidak muat dipakai Wit Daningsih.
“Bahkan untuk beli seragam sekolah saja dia nggak mampu. Kasian lagi kemarin pas ANBK teman-temannya pakai seragam, dia nggak pakai sendiri. Dikarenakan seragam yang dulu dikasih orang sudah tidak muat. Dia kalau sekolah pakai pakaian bebas. Selalu pakai baju itu terus,” ujar Fenti kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Senin (8/11/2021) kemarin.
Fenti bercerita, seringkali Wit Daningsih membawa adeknya ketika berangkat sekolah. Hal itu dikarenakan orangtuanya bekerja mengambil keong. Dia pun harus menjaga adiknya. Bila ibunya tidak mengambil keong, Wit Daningsih terancam tidak sekolah lantaran tidak punya uang saku.
“Kayak segi keuangannya minim. Jadi kalau nggak ada uang saku anaknya nggak mau sekolah. Jadi sering ndak berangkat sekolah. Sering cerita ke saya,” papar gadis yang mempunyai bimbingan belajar gratis untuk anak setempat ini.
Selain itu, lanjut Fenti, Wit tidak menerima beasiswa baik dari pemerintah maupun pihak lain. Hal ini membuat Wit tidak mempunyai pandangan untuk melanjutkan SMP dimana.
“Bahkan untuk menuju SMP dia nggak ada pandangan mau sekolah lagi karena nggak ada biaya. Nggak ada beasiswa. Ini anaknya kelas lima SD,” katanya.
Fenti pun mencoba mendampingi anak ini dengan memberikan bimbingan belajar. Bersama kawan-kawannya, ia membuat bimbingan belajar gratis untuk anak-anak di wilayah Sukolilo. Namanya, Bimbingan Belajar Gratis Cendekia Hebat. Sebuah bimbingan belajar yang dikelola secara mandiri dan tidak mementingkan keuntungan finansial.
Meskipun demikian, diharapkan pihak-pihak terkait memberikan bantuan beasiswa agar Wit tidak putus sekolah. Sehingga mampu melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. (*)