Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang memetakan titik rawan bencana abrasi di sepanjang pantai Kabupaten Rembang. Daerah rawan tersebut menjalar mulai dari pantai di Kecamatan Kaliori, Kragan, Sarang, hingga Sluke.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Rembang, Mochammad Murtafi mengatakan, hasil pemetaan area rawan abrasi telah dikoordinasikan dengan berbagai instansi. Pihaknya mewacanakan akan bangun pemecah ombak untuk meminimalisir abrasi pada 2023.
Pemecah ombak rencananya akan ditempatkan di seluruh bibir pantai Kaliori hingga Sluke yang jaraknya diperkirakan bisa berpuluh-puluh kilometer.
“Yang parah itu di Rembang daerah timur. Seperti Kragan, Sarang, dan Sluke. Ini sudah dikaji dan untuk informasinya tahun depan atau 2023, kami akan buat break water di daerah situ,” ungkap Murtafi saat diwawancara palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di kantornya, Selasa (9/11/2021).
Mayoritas abrasi yang terjadi di Rembang disebabkan karena faktor alam, gelombang dan arus laut besar yang terus-menggerus mengikis bibir pantai tanpa ada penghalangnya.
Terang Murtafi, abrasi bukan merupakan persoalan bagi warga desa setempat saja. Pasalnya abrasi mempengaruhi eksistensi infrastruktur jalan, rumah masyarakat, dan fasilitas umum masyarakat. Bila terus berlanjut, area daratan Kabupaten Rembang makin berkurang.
“Dampaknya di masyarakat untuk akses jalan yang mendekati perkampungan jalannya malah ada yang terbelah jadi dua. Mau tidak mau pakai batu untuk menguruk. Rumah yang terdampak abrasi juga ada,” imbuh Murtafi.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten