Elektabilitas PSI Naik Dalam Dua Tahun Terakhir

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Berdasarkan hasil penelitian Y-Publica, dalam dua tahun terakhir elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cenderung naik. Elektabilitasnya mencapai 5,4 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, saat ini PSI berada di papan tengah peringkat elektabilitas partai politik (parpol) di Indonesia.

Selain PSI, papan tengah juga terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,0 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,0 persen, dan Nasional Demokrat (NasDem) 4,0 persen. Adapun, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,2 persen, Partai Ummat 1,5 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 1,2 persen, dan Partai Gelora 1,0 persen. Partai Ummat dan Gelora menjadi dua partai baru yang merambat naik.

Partai-partai lainnya berada di papan bawah, diantaranya Perindo 0,9 persen, Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,8 persen, Partai Berkarya 0,6 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,5 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,3 persen, dan Garuda 0,1 persen. Partai Masyumi tidak memperoleh dukungan, sedangkan partai baru lainnya 0,8 persen, sisanya tidak tahu/tidak jawab 20,2 persen.

Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 November 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari peta politik menuju gelaran Pemilu 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih kokoh di puncak meskipun elektabilitasnya menurun. Y-Publica menunjukkan elektabilitas PDIP kini berada di bawah 20 persen, yaitu sebesar 17,8 persen.

“Meskipun turun, PDIP masih kokoh di puncak elektabilitas partai politik, sedangkan PSI terus mengalami kenaikan,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, Sabtu (13/11/2021).

Penurunan itu menjadi perhatian serius bagi jajaran elite, kader, maupun pengurus partai berlambang banteng itu. Munculnya beragam kritik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi turut berdampak pada dukungan publik terhadap PDIP.

Menurut Rudi, berbagai pernyataan yang bernada kritis dari elite PDIP terhadap pemerintah merupakan upaya untuk mencegah penurunan elektabilitas yang makin dalam.

Tren penurunan elektabilitas juga dialami oleh sejumlah parpol lainnya, seperti Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Golongan Karya (Golkar), dan PKS. Gerindra masih berada di posisi kedua dengan elektabilitas 13,0 persen, disusul Demokrat 10,4 persen, dan Golkar 8,3 persen. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di liputan6.com dengan judul “Survei: PDIP Kokoh di Puncak, PSI Terus Naik.”

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati