palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Partai Golkar menawarkan Ganjar Pranowo nyapres pada tahun 2024, partai tersebut siap menampung Ganjar jika tidak mendapat tempat di PDIP. Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP menanggapi tawaran tersebut.
“Setiap anggota dan kader Partai itu selalu dihadapkan pada ujian, termasuk godaan kekuasaan. Di situlah mentalitas kader, kedisiplinan, loyalitas, dan dedikasi setiap kader akan diuji,” kata Hasto, pada Jumat (12/11/2021).
“Hasil ujian itulah yang akan menentukan tentang karakter kepemimpinan seseorang, apakah akan hadir sebagai kader yang setia pada garis kebijakan partai atau tergoda pada bujukan kekuasaan,” lanjutnya.
Hasto dlam hal ini juga mengutarakan pihak partainya selalu melahirkan pemimpin yang cerdas dan berkarakter bukan membajak partai lain untuk diajukan dalam nyapres. Ia juga mengatakan bahwa Golkar telah berulang kali membujuk Ganjar namun selalu ditolak.
“Bagi PDI Perjuangan kepemimpinan itu lahir dari proses kaderisasi secara sistemik, bukan dengan membajak kader partai lain sebagai jalan pragmatis kekuasaan,” ujarnya.
“Apa yang ditawarkan oleh salah satu elite Golkar tersebut, yakni Pak Nurdin Halid, barangkali menggambarkan keputusasaannnya setelah berulang kali membujuk Ganjar Pranowo, namun Bung Ganjar tidak tertarik, dan setiap kali ditanya terkait persoalan capres-cawapres, Bung Ganjar lebih memilih kerja untuk rakyat menangani pandemi,” sambung Hasto.
Hasto kemudian membahas Ganjar terkait AD/ART partai yang dipahami.
“Bung Ganjar Pranowo sebagai kader Partai lahir dari proses kaderisasi Partai dan terlibat langsung dalam kegiatan Badiklat Partai sejak tahun 2000. Dia tentunya memahami bahwa berpartai itu taat pada AD ART Partai,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Ganjar tidak mudah tergoda akan tawaran dari partai lain dan menyerahkan keputusan capres dan cawapres kepada ketua umum PDIP.
“Dari proses menjadi Gubernur sendiri, Bung Ganjar tahu betul ketika dicalonkan sebagai gubernur saat itu elektoralnya jauh di bawah incumbent. Hanya karena melalui kerja kolektif gotong royong yang menyatu dengan rakyat, Bung Ganjar bisa diperjuangkan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Kesadaran terhadap aspek historis ini menjadikan Bung Ganjar memahami bahwa urusan capres-cawapres kongres partai telah menyerahkan kepada Ibu Ketua Umum Partai,” tuturnya.
Perlu diketahui sebelumnya, pernyataan Nurdin soal partainya siap menampung Ganjar Pranowo jika tidak dapat tempat di PDIP itu sebelumnya disampaikan dalam diskusi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, berjudul ‘Fenomena Kemunculan Relawan Capres Sejak Dini: Siapa Punya Ambisi?’, Kamis (11/11).
Selanjutnya, Nurdin mengungkapkan bahwa partainya selalu menerima suara rakyat.
“Apakah nanti aspirasi relawan ditolak atau tidak ditolak itu tidak penting, yang penting adalah suara Golkar adalah suara rakyat, suara rakyat adalah suara Golkar,” kata Nurdin.
Kemudian Nurdin mengatakan Golkar akan menerima jika Ganjar tidak dapat tempat di PDIP.
“Jadi adinda Mazdjo tidak usah khawatir, nanti kalau Ganjar tidak mendapat tempat di partainya ada Golkar terbuka, apakah nomor satu nomor dua itu soal nanti,” ujarnya.
“Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri pasti ada wakil, karena ada aspirasi Mazdjo, di tempatnya tidak ada tempat ini ada rumah baru, tapi ketika kita masuk dalam sebuah rumah yang baru tidak cuma kontrak, jangan jadi pemilik. Bersama-sama dulu baru jadi pemilik,” kata Nurdin. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “PDIP: Tawaran Nurdin Halid ke Ganjar Gambarkan Keputusasaan”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com