Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Selama masa Pandemi Covid-19, pengelolaan Aplikasi SLiMS (Senayan Library Management System) di perpustakaan desa dan lembaga sekolah di Rembang terbengkalai.
Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang Bimo Ariwibowo mengatakan, saat perpustakaan ditutup mayoritas pegawai perpustakaan mengundurkan diri.
Perlu diketahui, SLiMS atau Senayan Library Management System adalah sistem automasi perpustakaan sumber terbuka berbasis web yang dikembangkan oleh Perpustakan Kemendikbud. Aplikasi ini memudahkan pembaca untuk mengakses perpustakaan karena dilengkapi dengan berbagai fitur seperti menu pencarian, pendataan buku, dan history pinjam kembali buku.
“Setelah lama kita tinggalkan gak pernah ke SD kita banyak yang ngulang lagi pembinaannya. karena kebanyakan pengurusnya baru-baru. Karena pengurus yang lama kemarin ada yang banyak masuk PPPK jadinya kita mengulang lagi. aplikasinya juga sudah ada yang hilang atau komputernya rusak,” kata Bimo kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya.
Selain itu terang Bimo, program wajib lapor aktivitas perpustakaan desa dan sekolah ke Dinarpus Rembang juga terhenti. Pasalnya tak semua fasilitas perpustakaan di Rembang mempunyai jaringan internet yang stabil, sehingga kesulitan mengirimkan laporan.
“Ada juga masalah kita minta laporan setiap bulannya bagi mereka yang masih aktif. Tapi yang komputer SD maupun desa biasanya internetnya kurang,” imbuh Bimo.
Kendati demikian, Bimo mengatakan kurang optimalnya pengelolaan aplikasi SLiMS tak bisa sepenuhnya disalahkan kepada para pengelola. Pasalnya yang membuat operasional dan pembinaan perpustakaan vakum adalah pandemi Covid-19.
Menurut Bimo, tutupnya perpustakaan di masa pandemi juga berimbas kepada turunnya tingkat literasi masyarakat. oleh karenanya, tahun depan ia berencana akan mulai menjalankan program pekan literasi.
Kegiatan literasi keliling kampung dan sekolah SD, SMP tersebut akan digelar per kecamatan se-Kabupaten Rembang. dalam acara tersebut, Dinarpus akan membagikan buku dan mengadakan berbagai perlombaan sastra tingkat kecamatan.
“Untuk pekan literasi membutuhkan anggaran Rp400 juta dalam satu sesi. Kita akan melibatkan pengelola perpustakaan di semua tingkat Desa, SD, SMP. Pendanaan kita akan minta bantuan aspirasi Dewan,” tandas dia. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati