Dampak Kejahatan Seksual bagi Penyintas

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Berbagai bentuk perlakuan yang mengandung unsur kejahatan seksual bisa berisiko fatal bagi korban.

Dampak dari adanya perlakuan cabul itu menyebabkan gangguan kesehatan secara fisik maupun gangguan kesehatan secara psikis bagi penyintas yang menjadi korban.

Situasi ini tentu sangat memprihatinkan. Berikut ini gangguan dampak yang bisa muncul akibat kejahatan seksual.

1. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

Orang yang pernah mengalami pelecehan dapat merasakan trauma mendalam akan kejadian tersebut.

PTSD ini tentu akan mengganggu kualitas hidupnya. Sebab, ia akan berusaha untuk menghindari segala sesuatu yang berhubungan atau mengingatkannya dengan pelaku atau kejadian tersebut.

Misalnya, jika pelecehan tersebut terjadi di dalam bus, penyintas bisa saja trauma untuk naik bus padahal itu adalah alat tranportasi terdekat yang bisa mengantarnya dari rumah ke tempat kerja.

Akibatnya ia harus memutar jauh mencari moda transportasi lain. Penyintas juga bisa trauma saat melihat seseorang yang memiliki ciri fisik yang mirip dengan pelaku.

Misalnya, kejadian pelaku menggunakan jaket berwarna biru, dan ia akan langsung teringat dengan kejadian pelecehan setiap melihat orang yang menggunakan jaket berwarna biru.

2. Depresi

Orang yang pernah mengalami pelecehan seksual bisa depresi jangka panjang. Dampak ini mungkin tidak langsung terlihat saat itu juga. Penyintas pelecehan seksual yang masih berusia remaja maupun 20 tahunan awal saat kejadian tersebut dialaminya, bisa saja baru menunjukkan gejala depresi saat masuk usia 30 tahunan awal.

Sebagian besar orang yang pernah menerima bentuk pelecehan seksual, kemudian merasa dirinya bersalah akan kejadian tersebut. Jika dibiarkan menghantui terus-menerus, perasaan ini bisa memicu depresi.

3. Tekanan darah tinggi

Mengalami pelecehan seksual juga akan memicu naiknya tekanan darah.

Hal ini membuat penyintas jadi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan gangguan lain yang berhubungan dengan hipertensi.

4. Gangguan tidur

Gangguan tidur juga bisa terjadi pada para korban pelecehan seksual. Mereka bisa saja jadi sulit untuk tidur karena setiap memejamkan mata, langsung teringat wajah pelaku dan kejadian yang menimpanya.

Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini bisa berubah jadi insomnia dan memicu gangguan kecemasan dan stres.

5. Bunuh diri

Pada kondisi gangguan mental yang sudah parah, pelecehan seksual bisa berujung pada percobaan bunuh diri.

Kondisi stres jangka panjang, PTSD, gangguan kecemasan dan tekanan sosial yang dirasakan bisa mendorong penyintas melakukan hal-hal untuk menyakiti dirinya sendiri.

Kejahatan seksual bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Apabila korban mengalami perlakuan tersebut, sebaiknya segera melapor ke lembaga-lembaga yang menawarkan perlindungan terhadap korban pelecehan seksual.

Di sana korban akan mendapat pendampingan psikologis jika memang diperlukan. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati