palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dampak erupsi Semeru, 48 korban dinyatakan meninggal dunia dan ribuan lainnya menjalani rawat jalan.
Adapun tim pencarian serta pertolongan gabungan kembali menemukan dua orang yang menjadi korban.
Sedangkan, korban yang menjalani rawat jalan di puskesmas dan sejumlah posko mencapai hingga 2 ribu jiwa.
“Sementara, data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa,” terang Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Kemudian, jumlah korban langsung Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang masih dirawat ada sebanyak 18 orang. Yaitu, dengan rincian dirawat di RS dr Haryoto (RSDH) sebanyak 12 orang, Rumah Sakit Pasirian (RSP) 2 orang, RS Bhayangkara (RSB) 3 orang dan dirujuk ke RS Tersier sebanyak 1 orang.
Selain itu, jumlah pengungsi yang menjalani rawat inap ada 12 orang dengan rincian 4 orang di RS Penanggal 7 orang di RSP dan 1 orang di RSDH.
“Adapun pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah. Kabupaten Lumajang sebanyak 141 titik dengan jumlah penyintas 9.754 jiwa,” ujarnya.
Berikutnya, terdapat titik pengungsian di wilayah sekitar Kabupaten Lumajang. Seperti Kabupaten Malang 2 titik dengan 179 jiwa, Kabupaten Probolinggo satu titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar 1 titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember 3 titik dengan 13 jiwa.
Selanjutnya, untuk mempercepat pencarian korban, Tim SAR menurunkan 11 anjing pelacak yang berasal dari Polda Jawa Timur, Mabes Polri dan Polres Malang dengan kualifikasi dan pengalaman dalam SAR serta bertugas untuk mendeteksi dan mencari lokasi potensial korban. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com