palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Beredar video di media sosial yang memperlihatkan perbandingan ujian pembuatan SIM C di Indonesia dan di Taiwan.
Dalam video itu menampilkan jalan ujian SIM C di Indonesia lebih rumit, sementara di Taiwan lebih mudah dan tidak serumit yang ada di Indonesia.
Tes SIM C di Indonesia zig-zag dan juga ada rute memutar menyerupai angka 8. Sementara di Taiwan, track -nya hanya lurus dan belokan ringan dengan sejumlah rambu-rambu lalu lintas.
Berdasarkan penelusuran, banyak orang yang memiliki pengalaman sulit mengikuti tes ujian praktik pembuatan SIM C. Salah satunya Rara.
Wanita asal Lampung sudah rutin mengendarai motor sejak 2009. Karena terlambat memperpanjang SIM C, tahun lalu ia harus mengikuti ujian ulang. Tak mau membuang energi melewati tes super sulit, ia menyerah.
“Akhirnya nembak. Karena udah yakin pasti enggak lolos, ujiannya enggak wajar. Harusnya enggak gitu-gitu amat lah. Aku [nembak karena] butuh banget [SIM C],” ungkapnya.
Berdasarkan kisahnya, ia frustrasi ketika mendapat kabar harus mengulangi ujian seperti bisa dibaca oleh petugas setempat.
Ia tidak menunggu lama di kantor polisi, sebab segera ada petugas mendekatinya dan menawarkan “jalur belakang”.
Kejadian itu berkesan bagi Rara karena “Petugas ngedeketin aku di depan spanduk besar bertuliskan ‘Wilayah Bebas Korupsi’.
Namun, adapun pengendara yang berhasil lolos tes SIM C dengan mudah.
Kali ini seorang pemuda bernama Yoga berhasil melewati ujian tersebut. Ia menilai kemudahannya melalui tes dikarenakan ia sering ikut balap liar semasa remaja.
“Ujian praktik angka 8 itu gampang aja. Mungkin karena dulu aku tuh interest banget balapan, dulu suka ikut road race, balapan liar. Kayaknya, skill motorku lumayan teruji gara-gara sering balapan,” ujar lelaki 35 tahun itu.
Menanggapi realita yang ada, Korlantas Polri menegaskan bahwa persoalan yang terjadi saat ini adalah bagaimana mengukur sikap perilaku maupun attitude pengemudi saat berkendara di jalan raya.
Pasalnya, hal ini sangat erat kaitannya dengan karakter dasar yang terbangun dari keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, hingga lingkungan sosial.
Melalui Kasubdit STNK Korlantas Polri, Kombes Taslim Chairuddin mengatakan bahwa layout pengujian SIM tersebut dibuat untuk melatih kelincahan dan keseimbangan pengemudi sepeda motor.
“Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kemahiran pengemudi roda dua dalam mengatur keseimbangan tubuh ketika mengemudikan kendaraan di jalan,” ujar Taslim beberapa waktu lalu.
Menurut Taslim, kepemilikan SIM bukan hanya sekadar izin yang dibutuhkan pengendara saat berkendara, tetapi juga sebagai penghargaan yang diberikan negara kepada warga atas kompetensi yang dimiliki dalam mengemudikan kendaraan. (*)
Artikel ini telah tayang di tempo.co dengan judul “Praktik Pembuatan SIM di Indonesia Sulitnya Minta Ampun.”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com