Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Dinarpus Kabupaten Pati, Priyono Arief Fandillah mengungkapkan bahwa masa pandemi tak mempengaruhi pertumbuhan Perpustakaan Desa (Perpusdes).
Bahkan ia menarget dalam tujuh tahun kedepan seluruh desa di Kabupaten Pati mempunyai perpustakaan.
Priyono melansir, 406 desa/kelurahan dari 21 kecamatan di Pati baru 11 persen di 48 lokasi sudah mempunyai Perpusdes. Meski ia mengaku standar ruang perpustakaan di desa saat ini belum disetarakan.
“Kalau di desa sampai dengan hari ini bertambah terus, ada satu atau dua desa sudah punya perpustakaan baru. Meskipun secara fisiknya tidak layak disebut perpustakaan tapi minat membuat perpus sudah ada, kita tetap bina untuk pelayanan dan pengeloalaan yang profesional,” kata Priyono saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di kantornya, Kamis (23/12/2021).
Untuk mencapai target 100 persen dalam tujuh tahun, Dinarpus Kabupaten Pati akan melakukan beberapa langkah, diantaranya memasukkan program perpustakaan desa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di tahun 2022. Khususnya, merekomendasikan dana desa agar dialokasikan untuk pembuatan perpustakaan tingkat desa.
“Kita pembinaan Perpus di tahun 2022 berjalan membutuhkan anggaran. Sehingga ketika ada pergantian pimpinan di 2024 nanti kita masukkan RPJMD agar setiap tahun perpustakaan desa makin tumbuh. Sehingga lima tahun kepemimpinan bupati mendatang seluruh desa sudah punya perpustakaan,” terangnya.
Lanjut Priyono, meski pertumbuhan perpustakaan desa cenderung stabil, jumlah pengunjung perpusda semakin berkurang dimasa pandemi Covid-19.
Hal ini dikarenakan anggaran dana desa difokuskan untuk penanganan Covid-19 tingkat desa khususnya untuk meng-cover dana BLT DD.
Kurangnya anggaran membuat pemerintah desa tak bisa menambah koleksi bukunya,
“Karena pengurangan anggaran, koleksi buku tidak jalan, ketika datang kok ajek-ajek saja bukunya kan males datang lagi. Kita tetap lakukan sosialisasi, kita beri masukan bagaimana menata perpustakaan kepada pengelola,” tandas Priyono. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati