Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kondisi cuaca yang ekstrem menyebabkan nelayan di Kabupaten Rembang enggan melaut.
Tingginya gelombang pun menyebabkan nelayan kesulitan menangkap ikan. Hampir dua pekan para nelayan tidak berlayar.
“Dari Desember sampai sekarang masih sedikit nelayan yang berlayar,” ungkap Kepala Urusan (Kaur) Tata Usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rembang, Bintoro.
Selain itu, situasi cuaca yang tidak stabil di laut menyebabkan kondisi ikan buruk sehingga tidak layak jual di pasaran.
“Kondisi cuacanya buruk, jadi ikan-ikan pada hancur, ada yang pecah perut saat bongkar muat,” ungkap Bintoro pada Senin (3/1/2022).
Dirinya mengatakan, saat ini para nelayan yang berlayar belum kembali akibat cuaca yang tidak mendukung.
Dampak ekstremnya cuaca menyebabkan hasil tangkapan ikan turun drastis sehingga ikan semakin langka di pasaran. Hal tersebut mengakibatkan beberapa jenis ikan mengalami kenaikan harga.
Meskipun kenaikan tersebut bergantung pada permintaan pasar, tetapi rusaknya ikan yang dibawa ke pasar mengakibatkan nelayan rugi.
“Ada Kerapu dan juga Blorang, ya naiknya tidak banyak sih. Hanya 10 sampai 15 persen, tergantung permintaan pasar juga,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan hingga saat ini kondisi TPI Rembang masih stabil meskipun banyak kapal yang masih bersandar dan lama tidak berlayar.
Sementara itu, para pembeli ikan dapat melakukan transaksi langsung di TPI Rembang mulai sekitar pukul 07.00 WIB pagi.
Bintoro mengatakan para nelayan akan melaut jika cuaca sudah kembali normal. (*)