Untungkan Nelayan, Pemprov Jateng Kembangkan Lelang Ikan Eletronik

Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebagai upaya untuk memberikan keuntungan secara langsung bagi nelayan, pemerintah provinsi Jawa Tengah mengembangkan lelang ikan elektronik.

Inovasi ini digunakan untuk mengembangkan lelang ikan hasil tangkapan nelayan secara elektronik atau E-TPI dengan menggunakan fasilitas kartu nelayan.

Terdapat dua TPI yang akan digunakan menjadi pilot project lelang ikan elektronik, yakni Pelabuhan Perikanan Tawang Kendal dan TPI Tanjungsari Pemalang.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, selama ini saat lelang ikan, nelayan dan bakul (pedagang) masih menggunakan sistem lawas. Akibatnya, nelayan tidak langsung menerima hasil jerih payah setelah ikan terjual.

“Dengan sistem lama, saat ikan dibeli bakul dalam lelang, nelayan tak langsung menerima uang seketika itu. Karena harus dijual dulu oleh bakul. Tapi dengan sistem ini, lelangan ikan nelayan yang laku, langsung dibayar, masuk ke kartu nelayan secara cashless,” ujarnya, Kamis (27/1/2022).

Dengan sistem baru ini, kata Fendiawan, diharapkan akan menguntungkan nelayan. Selain itu, sistem ini juga meliputi pemotongan retribusi daerah, yang otomatis disetor melalui layanan tersebut. Untuk mewujudkannya, DKP Jateng bekerjasama dengan Bank BRI.

Ditambahkan, dari data DKP Jateng, saat ini sudah ada 14.375 nelayan kecil dengan kapal di bawah 5 gross tonnage (GT) yang memiliki kartu nelayan. Sebelumnya, penggunaan kartu ini ditujukan untuk pembelian BBM solar bersubsidi.

Ke depan, penggunaan kartu nelayan akan diperluas. Bukan hanya kepada nelayan kecil, tapi juga nelayan yang memunyai kapal di atar 5 GT. Dengan perluasan jangkauan kartu nelayan, diharapkan transaksi E-TPI akan masif.

“Harapannya, perputaran uang cepat, nelayan dapat uang, tak tergantung sama tengkulak dan bakul, serta terbebas dari rentenir. Keuangan nelayan lebih cepat berputar,” urainya.

Disinggung tentang kendala, Fendiawan menyebut adanya faktor keterbatasan pengetahuan nelayan akan adaptasi teknologi baru. Namun, ia yakin dengan pendampingan dan sosialisasi, hal itu dapat diatasi.

Terkait pemberlakuan sistem, secara bertahap ia berharap akan dilaksanakan pada tahun ini. Hal itu karena, perlunya tahapan pendataan, sosialisasi, serta uji coba di lapangan.

“Untuk pemberlakuannya Insyaallah tahun ini. Ini kerja sama kita dengan Bank BRI. Namun ini masih perlu uji coba,” ujarnya.

Menurut Fendiawan, sistem itu merupakan cerminan dari visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ganjar-Yasin. Melalui sistem tersebut, diharapkan layanan kepada nelayan semakin dimaksimalkan.

“Tahun depan, Kementerian Kelautan dan Perikanan menerapkan pascaproduksi. Jadi ikan yang telah didaratkan, ditimbang kemudian hasilnya diunggah ke server, lalu keuntungannya dipotong 5-10 persen untuk retribusi. Nah ini kita respon, uji cobanya di Kendal dan Pemalang. Dengan ini 2023 Jateng sudah siap, jika nanti kementerian akan mengaplikasikannya,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati