Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melakukan operasi pasar untuk jaga stabilitas harga, khususnya minyak goreng.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Jumat (28/1/2022). Menurutnya, dengan adanya operasi pasar membuat masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan harga murah dan terjangkau.
“Memang saat ini pemerintah sudah menerapkan satu harga Rp 14.000 per liter. Tetapi kurang merata, masih di sektor tertentu yang jual minyak goreng dengan harga segitu,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Dia melanjutkan, saat ke minimarket ditemukan minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liter. Akan tetapi, tidak sampai dua jam sudah habis karena diserbu ibu-ibu.
“Di minimarket berjejaring ada aturan pembelian. Setiap orang dibatasi dengan membeli minyak goreng maksimal dua bungkus (2 liter). Walaupun demikian, minyak goreng cepat habis,” ungkapnya.
Menurut politikus Partai Golkar itu, perlu ada kehadiran Pemkab Pati dalam memantau secara berkala kondisi penjualan minyak goreng di pasar modern maupun pasar tradisional. Sehingga masyarakat tidak perlu cemas dan resah lantaran takut kehabisan.
“Pemkab Pati harus menyiapkan langkah khusus dalam mengantisipasi lonjakan-lonjakan harga komoditas primer, termasuk minyak goreng,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengeluarkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah hingga minyak goreng kemasan premium. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Februari 2022.
“HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng premium Rp 14.000 per liter. Seluruh harga sudah termasuk PPN di dalamnya,” ujar Lutfi dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022). (*)