Lapak di Alun-alun Kembangjoyo Pati Sempit, PKL Mengaku Tak Puas

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati Kuswantoro mengatakan, relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) belum bisa mencakup semuanya. Pasalnya data yang masuk disesuaikan pada verifikasi atau pendaftaran PKL itu sendiri.

Jumlah yang masuk dan sudah diverifikasi oleh Disdagperin sebanyak 360 PKL, kemudian dilimpahkan kepada Bupati Pati Haryanto.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyosialisasikan program relokasi ini kepada PKL sejak jauh-jauh hari. Tapi, pihak PKL beralasan tidak tahu, tidak mengerti dan sebagainya,” ucapnya saat ditanya palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (3/2/2022) kemarin.

Kendati demikian, tidak sedikit PKL yang merasa senang telah mendapat lapak berjualan. Namun di sisi lain, ada pula yang mengeluhkan karena tidak mendapatkan lapak di sana karena terbatasnya jumlah kios yang ada.

Baca Juga :   Prakiraan Cuaca Kabupaten Pati, Minggu 4 Juli 2021

Salah satu pedagang sepatu, Darmo (54) mengaku bersyukur dapat berjualan kembali setelah lama tak berjualan ketika direlokasi dari Alun-alun Kota Pati.

Akan tetapi, pedagang asal Desa Semampir itu merasa kurang puas lantaran lapak yang ditempatinya hanya berukuran 3 x 3 meter. Sedangkan sepatu yang ia jual cukup banyak dan membutuhkan ruang yang luas.

“Ukuran lapaknya sempit, hanya 3 x 3 meter. Padahal untuk menaruh sepatu harus butuh ruangan yang lebih luas,” ungkapnya.

Ia berharap kepada pemerintah supaya kenyamanan dan kesejahteraan para PKL diperhatikan lebih serius. (*)