Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) DPRD Kabupaten Pati, Warsiti menyatakan bahwa sektor pertanian di Pati masih aman meski dua tahun terdampak Pandemi Covid-19.
Ia bahkan menyebut jika ada beberapa komoditas pangan yang produksinya malah surplus seperti beras. Juga beberapa komoditas seperti jagung, yang harganya kian meroket seiring kebutuhan pakan ternak
“Kalau kami nggak ada kendala di desa-desa itu, di masyarakat kampung meski ada pandemi atau tidak pertanian justru kemarin harga jagung naik,” Kata anggota Dewan dan Politisi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu.
Bantuan sosial dari pemerintah juga menurut Warsiti sangat efektif untuk menekan angka kemiskinan di tengah masa PSBB hingga PPKM.
Di sisi lain, di perkotaan, Warsiti menilai bahwa pertumbuhan perekonomiannya tidak sepesat di desa. Pasalnya, berbeda dengan warga desa yang bisa hidup hanya dengan bertani, masyarakat perkotaan mayoritas mengandalkan gaji. Padahal di saat pandemi, tak semua perusahaan bisa bertahan.
Selain itu, kelurahan di Pati Kota tidak bisa menganggarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) karena notabene tidak mempunyai dana desa.
“Pandemi juga hasil panennya bagus ada perhatian bantuan pemerintah nggak seperti yang di kota,” Katanya.
Lanjut warsiti, meski kasus pandemi mulai melandai dan perekonomian mulai membaik, ia menilai perhatian masyarakat Prokes standar Covid-19 mulai mengendur. Terlihat dari beberapa resesnya di Kecamatan Tambakromo dan Sukolilo.
“Masa pandemi terbatas untuk sekarang masyarakat tidak meyakini tidak ada pandemi. Pas reses undang 20 datang 40 kalau dulu saya mewanti-wanti. Sekarang Pun kami mengharapkan pakai prokes,” Tandas Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati itu. (Adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati