Menkes Ungkap 69 Persen Kematian Akibat Covid-19 Disebabkan Belum Vaksin

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap bahwa sebanyak 69 persen kematian akibat Covid-19 disebabkan karena belum menerima vaksin ataupun dosis vaksinasi yang belum lengkap.

Hal tersebut disampaikan oleh Menkes dalam konferensi pers secara online selepas rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (7/2/2022).

“Kemudian, dari 58 orang yang saat ini masih dirawat dengan kondisi berat, kritis dan menggunakan ventilator, itu 69 persen belum vaksin lengkap atau sama sekali,” ungkap Menkes Budi.

Oleh karenanya, Menkes mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi, maupun melengkapi dosis vaksin, terutama bagi kelompok rentan.

“Terutama untuk lansia, harus segera divaksin dan yang belum dua kali cepat segera lengkapi. Karena ini penting sekali buat melindungi mereka,” tuturnya.

Lebih jauh Budi menjelaskan, sejak Indonesia memasuki gelombang varian Omicron sejauh ini sudah terdapat tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi puncak ketika gelombang varian Delta tahun lalu. Tiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, dan Bali.

Sementara Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyebut pemerintah memutuskan menaikkan level PPKM untuk Jabodetabek, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandung Raya dan Bali ke level 3.

“Hal ini terjadi bukan karena tingginya kasus,” ujar Luhut.

Ia mengatakan, kenaikan level lebih disebabkan karena rendahnya pelacakan atau tracing di daerah-daerah tersebut. Seperti halnya di Bali, kata dia, PPKM juga naik ke level 3, salah satunya disebabkan oleh rawat inap yang meningkat. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati