Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati menyatakan belum ada rencana menutup destinasi wisata. Meski dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 di Pati mengalami lonjakan, serta kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, tapi pariwisata tetap jalan.
Kendati demikian, para pengelola diminta untuk lebih mengetatkan protokol kesehatan (prokes) dan menjalankan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Coronavirus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
“Objek wisata masih dibuka. Saya kira kalau di sektor wisata masih aman, masih ramai. Cuman prokes tetap dijalankan. Kalau selama ini belum ada imbauan untuk menutup objek wisata sih,” ujar Endang Susi Nartati selaku Kasi Promosi Pariwisata Dinporapar Kabupaten Pati saat ditemui di kantornya, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, alasan tetap dibukanya destinasi wisata di tengah ancaman varian Omicron karena saat ini Kabupaten Pati tengah dalam masa pemulihan ekonomi masyarakat.
“Karena bagaimana pun juga kita dituntut untuk mendapatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) jadi kayak di Gunung Rowo yang notabene PAD-nya masuk di Kabupaten Pati tetap jalan yang penting dijalankan prokesnya. Beberapa objek wisata tidak ditutup selama omicron ini,” imbuhnya.
Selain itu, sejak sektor pariwisata diizinkan beroperasi belum ditemukan klaster Covid-19 baru.
Kelonggaran yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati diharap bermanfaat bagi pengelola wisata agar tidak ada lagi penutupan destinasi wisata di fase new normal.
“Tetaplah kita hidup seperti biasanya, pergi ke sana pergi ke sana tapi protokol kesehatan selalu dijaga, kita tidak bisa seperti ini terus. Buat apa promosi kalau di sini ditutup,” tandasnya. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati