Harga kedelai Import meroket, Dewan Pati Bicara Kesejahteraan Pengusaha Kecil Tempe dan Tahu

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, sangat menyanyangkan perihal kenaikan kedelai import ini. Pasalnya, hal itu sangat membebani para pelaku usaha kecil pembuat tempe dan tahu.

Pihak Dewan Pati juga mendorong pemerintah agar mempunyai kebijakan, terkait kenaikan harga kedelai import tersebut, agar usaha mereka tetap berjalan.

” Saya mendorong ada kebijakan khusus dari pemerintah agar usaha mereka tetap jalan, serta kesejahteraan para pengrajin tahu tempe ini terjamin, ” ujar Muntamah selaku Anggota komisi D DPRD Pati, saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Selasa 22/2/22, via telepon.

Ia juga mengatakan, di sisi lain tahu dan tempe sudah menjadi makanan yang penting untuk mencukupi kebutuhan protein masyarakat, dengan harganya yang terjangkau oleh semua lapisan.

Pasalnya, kenaikan kedelai ini sangat membebani para pelaku usaha tempe tahu di Kabupaten Pati, untuk kelancaran produksi mereka.

Harga kedelai di awal pandemi Rp 6.800 per Kilogram, merangkak naik sampai tembus Rp 10.000 per Kilogramnya.

Harga itu terus meroket menyentuh angka Rp 11.240 per Kilogramnya, dan sampai saat ini harga tertinggi kedelai import di angka Rp 12.000 per Kilogram.

Dengan melambungnya harga kedelai saat ini, dapat dipastikan harga tahu dan tempe pasti mengalami kenaikan. Semoga ada kebijakan dari pemerintah perihal harga kedelai dan bisa menyejahterakan masyarakat serta pelaku usaha tempe. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati