Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Pati

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sejumlah petani di kawasan Tambakromo mengeluhkan Kelangkaan pasokan pupuk subsidi.

Dari beberapa laporan di lapangan, sejumlah petani mengaku harus melakukan pembelian ke pupuk non subsidi dengan harga yang lebih mahal.

Salah satu petani, Suparlin (62) mengatakan, jika belum bisa mengakses pupuk subsidi. Mengantisipasi hal itu, untuk sementara waktu Ia menggunakan pupuk organik dari kotoran dan urin hewan sapi.

“Durung entok urea mas, sakiki nganggo kotoran karo uyoh sapi disek,” katanya menggunakan Bahasa Jawa.

Selain Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Tambakromo, Miftahuniam juga mengiyakan pernyataan tersebut.

Pihaknya menyampaikan, selama Masa Tanam (MT-1) yang menjadi keluhan masyarakat selain perihal cuaca adalah masalah kelangkaan pupuk subsidi.

“Kendala mereka juga terkait kelangkaan pupuk. Kuotanya tidak penuh jadi terbatas pupuknya. Beberapa dari mereka masih pakai organik kotoran hewan (POG) dan Urin (POC),” ujar Miftahuniam saat dikonfirmasi melalui telepon oleh tim palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com pada Rabu, (23/2).

Pihaknya juga menyebut, untuk ketersediaan di beberapa kios pertanian sudah ada, namun mungkin jumlahnya yang berkurang.

Ia juga mengimbau bagi para petani, untuk melakukan konfirmasi ke masing-masing wilayah terkait dengan ketersediaan pupuknya.

“Sudah ada, namun paling berkurang. Coba konfirmasi ke kelompok tani wilayah masing-masing. Juga bisa ke kios yang biasa mereka beli,” tambahnya. (*)