Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Seorang anak di bawah umur asal Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati dicabuli seorang remaja saat hendak sholat isya’ di mushola. Si pelaku diketahui merupakan tetangga korban sendiri yang berinisial SA (16).
Ibu korban (S) kemudian menceritakan kejadian, bermula pada hari Selasa (1/3/2022) setelah maghrib. Tiba-tiba ibu korban dilapori dua teman anaknya bahwa sang buah hati dikunci di gudang mushola oleh pelaku.
Spontan ibu korban mendatangi mushola untuk menyelamatkan anaknya. Saat ditanya sang ibu, bocah malang itu bercerita bahwa telah dikunci dan alat kelaminnya dimasuki benda tertentu.
“Dia bilang, celananya dipelorotin terus kemaluannya dimasukin entah benda apa, lalu tiba-tiba keluarnya eek gitu. Dia nggak tahu, kan masih kecil,” kata S saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (3/3/2022).
Spontan, S langsung menanyai pelaku yang saat itu masih berada di lokasi kejadian. Sayangnya, pelaku tak mau mengaku dan lari sambil membentak ibu korban.
S kemudian mendatangi orang tua pelaku untuk menuntut pertanggungjawaban, namun malah dibentak dan disuruh pulang.
“Saya ke sana nggak ditanggepin. Malah kesannya disuruh pulang. Terus ngomongnya yang nggak enak-enak. Memang bapaknya orang kaya dan kesannya kayak melindungi anaknya gitu,” kata S.
Setelah kejadian, N mengaku kesulitan buang air kecil, lantas S berinisiatif untuk memeriksakan anaknya di puskesmas setempat.
Benar saja setelah diperiksa, dokter menjelaskan alat kelamin N diketahui telah rusak diduga oleh benda tumpul.
Namun dokter belum bisa memastikan bahwa itu tindakan kekerasan seksual. Dokter kemudian meminta S untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kayen agar segera mendapat visum.
Sampai di Polsek Kayen, S diperintahkan untuk lapor ke Polres Pati agar mendapatkan tindak lanjut.
Barulah pada Rabu (2/3/2022) pagi, S melapor ke Polres Pati kemudian melakukan visum ke Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH) Pati dan menunggu proses selanjutnya.
S mengaku, saat ini secara fisik N masih sehat, namun secara mental masih terguncang. Dalam momen tertentu, korban sering murung dan menangis sendiri.
Selain itu, menurut saksi berinisial J yang merupakan warga sekitar saat dimintai keterangan mengaku, pelaku memang sehari-hari dikenal sebagai remaja yang nakal. Sebelum kejadian ini, SA diketahui telah melakukan beberapa tindakan pencabulan kepada beberapa wanita lain di desanya.
“Emang anaknya nakal, tapi ini yang paling parah, Mas. Kalau sebelumnya ya pernah meremas payudara cewek. Anak-anak juga pernah sampai Mbah-Mbah pikun pun payudaranya dibuat mainan,” ujar J saat dimintai keterangan.
Hingga kini keluarga korban masih menunggu kejelasan proses dari Polres Pati. S tidak ingin menyelesaikan masalah ini lewat jalur kekeluargaan melainkan secara hukum.
“Kalau luka fisik, saya nggak jadi soal, tapi ini kan mental, mempengaruhi masa depan anak saya. Kami inginnya pelaku diproses secara hukum sampai tuntas, ” tandas S. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati