Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pada panen padi musim tanam pertama (MT-1), Kabupaten Pati menghasilkan Gabah Giling Kering (GKG) sebesar 549.005 ton. Hal ini dinilai pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati sebagai hal yang menggembirakan.
“Realitas curah hujan yang turun pada masa panen MT-1 ini ya cukup deras tapi masih tahap normal. Ada beberapa sawah yang tenggelam tapi cuma sedikit dan air kembali mengalir, ini tidak cukup berpengaruh banyak pada hasil panen padi di Kabupaten Pati,” ujar M. Nur Sukarno selaku Anggota Komisi B DPRD Pati, saat diwawancarai palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Sabtu (5/3/2022).
“Potensi pertanian di Pati merupakan sektor terbesar sebagai mata pencaharian masyarakat kabupaten Pati. Hal ini sesuai motto Kabupaten, Pati Bumi Mina Tani. Pasalnya, dengan curah hujan yang cukup tinggi, panen padi di Pati masih menjadi 5 besar penghasil padi di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Hal ini menimbulkan dampak positif untuk membantu stok bahan pangan untuk daerah. Pasalnya, dengan peningkatan produktifitas pertanian di Kabupaten Pati sekarang, Jateng mengalami peningkatan 1,36 Persen stok padi.
Jawa Tengah kini menduduki posisi kedua Provinsi Lumbung beras terbesar Nasional Setelah Jawa Timur.
Padahal, luas lahan di Jateng berkurang. Namun demikian, berbagai usaha intensifikasi dan ekstensi pertanian, menjadikan produksi padi di Jawa Tengah naik.
Pihak Dewan Kabupaten Pati pun mengharapkan agar masa panen semakin membaik dan stabil, sehingga bisa menjaring generasi milenial.
“Harapan saya ya pertanian di Pati ini terus membaik, harga bisa terus stabil, tidak merugikan para petani, syukur-syukur bisa menarik minat generasi milenial,” tandasnya. (*)