Petani Pegunungan Kendeng Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Petani di wilayah Pegunungan Kendeng Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati mengeluhkan kelangkaan stok pupuk subsidi yang disediakan oleh pemerintah.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suyono saat ditemui oleh tim palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com pada Kamis, (3/3/2022).

Ia mengaku, saat menggelar reses, banyak dari masyarakat Kendeng yang mayoritas bekerja sebagai petani mengeluhkan tentang berkurangnya stok pupuk subsidi.

“Hasil reses kami, masyarakat mengeluhkan soal pupuk subsidi. Meskipun kawasan pegunungan, mayoritas sini sebagai petani,” ungkapnya.

Pihaknya juga menyebutkan, lahan pertanian di kawasan Kendeng membutuhkan pupuk yang lebih banyak dibandingkan lahan biasa.

Hal tersebut dikarenakan kondisi kontur tanah kapur, sehingga petani lebih banyak membutuhkan pasokan pupuk, supaya tanaman bisa subur dan panen melimpah.

“Tanah disini itu kan kapur, konturnya seperti itu. Jadinya kurang subur, makanya tanaman butuh lebih banyak pupuk agar hidup dan bisa panen,” ujar Suyono.

Selain itu, Ia memaparkan, untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, banyak dari petani yang menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi.

Hal tersebut dilakukan petani karena banyak dari mereka yang merasa tidak mampu untuk membeli pupuk non subsidi.

Jika dihitung-hitung, apabila petani membeli pupuk non subsidi dengan harga mahal, maka memungkinkan tidak mendapatkan keuntungan saat panen mendatang.

Sedangkan untuk hasil panen, harga yang ditawarkan oleh pembeli cenderung rendah.

“Selama ini ya masyarakat menggunakan pupuk dari kotoran sapi. Lha mau gimana, kalau non subsidi mahal mas. Hasil panennya ditawar dengan harga murah,” tambahnya.

Pihaknya mengaku bahwa sudah menyampaikan hal tersebut kepada OPD terkait. Ia menyampaikan, memang jatah dari pemerintah provinsi untuk tahun 2022 mengalami pengurangan.

“Kita sudah laporkan, tapi ya mau gimana. Lha wong yang dari pusat jatahnya cuma segitu,” ungkapnya. (*)