Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banjir kembali melanda Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati setelah diguyur hujan deras sejak Senin (7/3/2022) kemarin.
Tingginya intensitas air membuat sungai di kawasan setempat meluap hingga meluber ke pemukiman. Akibatnya, sebanyak lima desa di Jakenan terdampak banjir.
Terpantau, air menggenangi pesawahan dan pemukiman warga hingga siang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menyebut, lima desa di Kacamatan Jakenan yang terdampak yakni Desa Glonggong, Desa Sembaturagung, Desa Bungasrejo, Dewa Tondomulyo, dan Desa Kalimulyo.
Sejauh ini, Desa Glonggong sudah dipetakan kerugian dampak banjirnya, sementara desa yang lain masih ditinjau.
“Baru saya kirimkan tim di bawah komando Kasi Kedaruratan untuk assesment ke lokasi,” ujar Martinus saat diwawancara hari ini, Selasa (8/3/2022).
“Di Desa Glonggong yang terendam banjir sekitar 70 rumah. Area persawahan kira-kira 70 hektar, 40 hektar siap panen. Kerugian panen apabila dalam 1 hari tidak surut bisa mencapai Rp 1.536.000.000 dengan estimasi panen 6 ton, jika ditotal 1 ton seharga Rp 460.000,” imbuhnya.
Sementara, Abdullah selaku warga Desa Glonggong mengatakan, luapan air mulai terasa sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ia mengaku banjir ini cukup menghambat aktivitas warga, karena jalan utama tergenang air sampai di atas lutut.
“Sudah mulai terasa jam setengah dua, yang kena satu desa semua (Glonggong) sama pinggir-pinggir. Motor tidak bisa lewat. Kalau mau ke kota harus muter lewat lapangan SMP 2 Glonggong,” ujar Abdullah saat dimintai keterangan. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati