Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati perlu ada perhatian serius kepada petani kedelai lokal. Sehingga diharapkan kedelai lokal bisa mengusai pasar di Bumi Mina Tani sebagai produk pertanian unggulan.
“Perlu adanya perhatian khusus. Apalagi pada masa pandemi saat ini, petani lebih memilih menanam tanaman pangan yang mudah dan cukup menguntungkan,” katanya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Sabtu (19/3/2022).
Menurutnya, bahan baku tempe dan tahu masih ketergantungan dengan kedelai impor. Oleh karena itu, pasokan kedelai kadang bermasalah.
“Sebenarnya potensi kedelai di Kabupaten Pati cukup menjanjikan. Akan tetapi, belum ada perlindungan pada saat panen raya. Sehingga harga kedelai jadi jatuh, yang menyebabkan gairah untuk menanam kedelai tidak menjanjikan,” ungkap Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).
Ia meminta Pemkab Pati mengatasi gejolak harga kedelai dengan memberdayakan para petani lokal, serta memberikan perlindungan pada saat panen raya.
Sukarno menegaskan, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah harus sadar bahwa ketergantungan impor pasti berdampak serius terhadap stabilitas harga dan ketahanan pangan dalam negeri.
Untuk diketahui, pada tahun 2022, Kementerian Pertanian (Kementan) hanya menargetkan produksi kedelai 200 ribu ton. Padahal, kebutuhan domestik khususnya perajin tahu dan tempe saja berkisar 3 juta ton setiap tahunnya.
Apalagi dengan refocusing anggaran yang memangkas sasaran jadi 144 ribu hektare (ha) dari rencana awal 400 ribu ha. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com