Bandung, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Program khitan massal gratis digelar serentak di lima rumah sakit (RS) kota Bandung, pada hari ini, Rabu (23/3/2022).
Acara yang digelar sejak pagi pukul 7.00 WIB, disambut antusias oleh masyarakat. Puluhan anak laki-laki pun terlihat memenuhi ruang tunggu di RSUD Bandung Kiwari.
Program khitan massal gratis ini, diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bandung. Program ini juga mendapatkan komentar positif dari orang tua salah satu peserta Bernama Raihan Lukman.
“Dari kemarin sudah hitung hari terus. ‘Sekarang hari apa? Berapa hari lagi, Ma?’, gitu. Memang anaknya sendiri sudah ingin dikhitan,” cerita Imas Rosita, ibu dari Raihan.
Imas bersyukur dengan adanya khitan massal gratis ini. Sebab, di tengah pandemi, ia tak perlu mengeluarkan biaya di luar kebutuhan bulanannya.
Ketua Panitia Program Tali Asih Ramadhan Baznas Kota Bandung, Ahmad Husen menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar di lima RS, untuk memudahkan peserta mendatangi lokasi khitan.
“Lima rumah sakit yang menjadi tempat khitanan massal gratis ini antara lain, RS Dokter Salamun, RSUD Bandung Kiwari, RS Al Islam, RSUD Ujungberung, dan RS Muhammadiyah,” ucap Ahmad.
Terdapat sekitar 211 anak yang menjadi peserta khitan massal ini. diantaranya adalah di RS Al Islam, terdapat 46 peserta. Lalu, RS Salamun sebanyak 34 peserta, RS Muhammadiyah (36 peserta), RSUD Ujungberung (30 peserta).
“Sedangkan di RSUD Bandung Kiwari sendiri ada 58 anak yang ikut khitan. Kami juga memberikan kursi tambahan untuk tujuh anak yang mendaftar secara dadakan di lokasi,” paparnya.
Adapun metode yang dipakai dalam khitan massal adalah dengan laser, yang dinilai lebih unggul daripada metode lainnya.
“Metode ini memiliki efektivitas yang serupa dengan teknik bedah listrik. Hasilnya juga biasanya lebih rapi dan luka dapat sembuh lebih cepat. Dan belum banyak pelayanan medis di Indonesia yang menyediakan fasilitas ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua IV Baznas Kota Bandung, Arif Ramdani menyampaikan, bahwa sebelum khitan dilakukan, para anak dipastikan dengan hasil swab negatif. Sedangkan untuk yang positif, belum diperkenankan untuk mengikuti.
“Caranya mudah. Mereka kami berikan formulir melalui kepala lurah. Lalu menyertakan KK dan KTP. Anak-anak juga harus swab dulu. Jika positif, berarti belum bisa mengikuti khitan ini,” ungkap Arif. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com