Polusi Debu Batu Bara, Warga Demo Anies

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Aksi meminta keadilan terkait dengan polusi debu batu bara dilakukan oleh Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (F-MRM) di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat (Jakpus).
“Meskipun massa kepemimpinannya Anda sebentar lagi, tapi hari ini kami tetap warga Anda. Hari ini kami datang untuk meminta keadilan. Besok kami sebagai orang tua mati, tapi bagaimana dengan anak-anak kami,” kata salah satu orator di mobil komando, Paul Nangkur, di Balai Kota, Senin (28/3/2022).

“Siapapun yang punya kepentingan di KCN tolong diatur dicek lagi. Sudah banyak pihak terkait yang turun ke bawah, KPAI, Dinas Lingkungan Hidup mengatakan bahwa KCN dan pihak yang di sana itu melanggar Undang-Undang. Sudah empat tahun amdalnya melanggar, tapi tidak diabaikan, ada apa di KCN? Sampai warga kami juga mengatakan, apakah Gubernur juga mendapat roti dari sana?” kata dia.

Dalam hal ini, warga meminta Pemprov DKI tidak lepas tangan berkaitan polisi debu batu bara.

“Sekali lagi tolong temui kami, kami tidak akan pulang kami akan kerahkan semua massa ke sini, sebelum kepastian hukum kami terpenuhi. Jangan lepas tangan, jangan pangku tangan, apakah mata hati kalian sudah lupa. Kami tidak takut COVID, kami hanya takut debu batu bara,” kata orator.

“KSOP dicopot, karena statement dia SOP-nya sudah jelas dan tidak melanggar aturan. Hari ini kami datang dengan bukti yang ada, kami tidak datang dengan tangan kosong. Anak-anak kami ada yang matanya buta, kakinya lumpuh, gatal-gatal, itu karena polusi abu batu bara,” kata dia.

Pandemo menuntut Presiden Jokowi turun tangan.

“Aksi kita yang pertama tidak membuahkan hasil. Kami hari ini hadir ingin ada kejelasan dari sanksi ini, bentuk tim independen pengawasan sanksi ini,” ujar orator.

Bahkan dalam hal ini, pendemo juga menuntut agar Ketua F-MRM Didi Suwandi, Menteri Perhubungan dicopot.

“Tuntutannya berbeda. Kami meminta Pak Jokowi mengevaluasi dan mencopot Menteri Perhubungan. Karena melindungi oknumnya yang melakukan pembiaran sehingga pencemaran lingkungan ini terjadi, dan korban-korban berjatuhan di pihak kami,” tutur dia.

Didi mengungkapkan sanksi pemerintah diberikan kepada PT Karya Citra Nusantara (KCN) mengungkapkan polusi abu batu bara.

“Sanksi dari Pemprov DKI tidak memberikan dampak yang berarti untuk kami. Karena penyebabnya (regulator/pemegang regulasi & korporasi) masih sama aja mereka-mereka juga. Yang masih menyangkal terjadinya pencemaran, yang masih beroperasi tanpa mementingkan lingkungan,” kata dia.

“Hari ini dua warga kami, adinda Adi dan adinda Syifa mengalami/didiagnosa ulkus kornea, sama seperti Rayhan yang bola matanya diganti,” beber dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul, “Warga Marunda Demo Anies soal Debu Batu Bara: Jangan Lepas Tangan!”