Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Karang Taruna Mandala Desa Lahar, Kecamatan Tlogowungu menggelar sarasehan pencegahan dan penanganan Tuberkulosis (TBC) di balai desa setempat, Rabu (30/3/2022).
Dalam sarasehan ini, turut hadir sejumlah perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan pelajar. Ada pun pemateri kegiatan tersebut dari Yayasan Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Pati dan perwakilan Puskesmas Tlogowungu.
Ketua Karang Taruna Desa Lahar Angga Saputra menyampaikan, pihaknya mengadakan sarasehan ini lantaran masih banyak kasus TBC di Kabupaten Pati. Menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati terdapat 1.200 kasus sepanjang 2021 di Bumi Mina Tani.
“Kami mengundang para pemateri yang kompeten untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya di Desa Lahar terkait pencegahan serta penanganan TBC. Karena kini pemerintah tidak bisa hadir sendiri dalam menangani penyakit tersebut,” ungkapnya.
“Perlu ada kebersamaan dan sinergitas semua pihak,” imbuh Angga.
Usai diadakannya sarasehan ini, ia berharap masyarakat bisa memahami gejala-gejala penularan penyakit tersebut serta mengerti cara mengatasinya. “Penyakit ini bukan aib, maka perlu penanganan secara humanis,” kata dia.
“Harapannya ke depan, masyarakat bisa memahami gejala awal dari penyakit yang berbahaya itu. Sehingga masyarakat bisa lebih menjaga diri sendiri dan orang sekitar dari penyakit menular tersebut,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Pati, M. Yasir Al Imron menjelaskan, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini mudah menyebar melalui batuk atau bersin.
“Maka dari itu, masyarakat diminta untuk lebih menjaga kesehatan. Penyakit ini berbahaya namun bisa disembuhkan asal mau berobat dengan teratur. Pengobatan selama 6 bulan,” tuturnya.
Ia menambahkan, gejala orang yang terkena TBC meliputi batuk lebih dari dua minggu. Selain itu, nafsu makan berkurang sehingga berat badan menurun. Bahkan penderita akan mengalami demam dan sering berkeringat di malam hari.
Kemudian pihak perwakilan Puskesmas Tlogowungu, Joko Supriyanto mengemukakan bahwa angka penderita TBC di Kecamatan Tlogowungu berjumlah 28 orang pada 2021. Namun, persentase kesembuhannya tinggi yakni mencapai 85 persen.
“Ada yang menjalani pengobatan tapi tidak sampai sembuh, karena mereka merasa kalau batuknya sudah hilang, dia merasa sembuh dan tidak berobat kembali. Namun dari kami juga mendatangi ke rumah penderita untuk melalukan pengobatan, dan melakukan pendekatan agar mereka mau berobat sampai enam bulan,” tandas pria yang bertanggung jawab dalam program pemberantasan penyakit menular Puskesmas Tlogowungu itu.
Perlu diketahui, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menyukseskan program Indonesia Bebas TBC 2050 serta eliminasi TBC 2030.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com