Masih Kondisi Pandemi, Dewan Pati Menyayangkan Harga BBM Naik

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang berlaku hari ini, (1/4/2022) juga menjadi perhatian salah satu anggota komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso.

Pihaknya menyayangkan keputusan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat tersebut. Pasalnya, kenaikan harga dilakukan justru saat kondisi masyarakat masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Nah ini yang menjadi perhatian kita bersama. Saya yang jelas sangat menyayangkan kebijakan itu mas. Karena salah satu alasannya kenapa hal itu justru dilakukan saat kondisi pandemi, yang notabenenya masyarakat sedang dalam kondisi kesulitan secara perekonomian,” ungkap Narso saat dihubungi oleh tim palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com pada Senin, (1/4/2022).

Baca Juga :   Dewan Minta Pemkab Pati Terus Biayai Persipa

Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah justru berbahaya bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Ia beranggapan, hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat kecil.

Pihaknya juga mengaku, meskipun penggunaan Pertamax rata-rata pada kalangan menengah ke atas. Namun, tidak dipungkiri bahwa nantinya mereka akan beralih ke BBM dengan harga yang lebih murah.

“Menurut saya ini mengkhawatirkan mas, bisa jadi nanti akan menurunkan angka Kesejahteraan masyarakat lagi nantinya. Iya tidak dipungkiri meskipun mayoritas penggunanya adalah kalangan menengah ke atas. Tapi pasti sebagian akan beralihkan,” tambahnya.

Selain itu, Ia juga menyoroti perihal ketersediaan Pertalite selama kurun waktu tiga bulan selama tahun 2022 ini.

Baca Juga :   500 Ribu Dosis Vaksin Janssen Pemberian Belanda Tiba di Tanah Air

Menurutnya, ketersediaan pasokan Pertalite juga tersendat di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Pati.

Ia berharap agar pemerintah bertanggungjawab sepenuhnya atas dampak yang nanti ditimbulkan. Seperti halnya ketersediaan pasokan Pertalite di semua wilayah harus terpenuhi.

“Dengan kenaikan harga ini pasti sebagian dari penggunaan Pertamax akan switch ke Pertalite. Nah, kalau pantuan saya akhir-akhir inikan sempat ada kekosongan di beberapa SPBU, ini kan juga harus mendapatkan perhatian dan solusi dari pemerintah. Dan sepenuhnya harus ada wujud tanggung jawab,” pungkas Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. (*)