Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Vaksinasi booster telah digulirkan Pemerintah Kabupaten Pati sejak beberapa waktu yang lalu dan ditargetkan dapat memenuhi target pada pertengahan tahun 2022.
Di Pati terdapat beberapa jenis vaksin yang digunakan untuk booster diantaranya Moderna dan Pfizer.
Seperti vaksin pertama dan kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping. Sejumlah warga mengeluhkan efek samping dari vaksinasi booster sehingga warga yang lain jadi enggan untuk divaksin.
Adanya isu soal efek samping keras dari dua vaksin ini, tentunya menghambat akselerasi program vaksinasi booster atau tahap ketiga.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia menegaskan bahwa baik vaksin pertama, kedua dan ketiga seluruhnya sama – sama memiliki efek samping.
Aviani mengaku, vaksin Covid jenis Moderna dan Pfizer memang memiliki efek samping yang cukup keras, namun demikian dosis penyuntikannya hanya setengah dosis di vaksin booster, sehingga efek sampingnya lebih ringan dibandingkan dosis asli.
“Efeknya nggak keras, kalau vaksinasi booster dosisnya hanya separuh dari satu dan dua. setengah mili. di pati booster digunakan vaksin yang ada bisa digunakan kecuali Sinovac dak Covovac,” kata Aviani saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com dalam sebuah kegiatan vaksinasi di Puskesmas I Pati.
Adapun beberapa efek samping yang bisa diderita oleh subjek vaksin diantaranya adalah, nyeri, demam, pegal, mual, dan lain-lain sebagainya.
Efek samping vaksin juga menjadi sorotan bagi anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menganggap bahwa gejala pasca vaksinasi itu merupakan yang wajar. Lantaran pada dasarnya, bahan baku vaksin Covid adalah virus yang telah dilemahkan.
Muntamah mengimbau masyarakat agar tidak takut divaksin karena pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI). Di sisi lain kasus KIPI di Pati jarang sekali ditemui.
“kalau saya kalau ada dampak itu hal yang wajar asalnya tidak membahayakan. kalau ada gejala yang agak datang yang ke puskesmas atau ke ahli kesehatan,” kata Muntamah (Adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati