Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pati menggelar aksi demonstrasi turun ke jalan pada Senin, (11/4/2022) pagi. Dalam aksinya, mereka menyampaikan empat poin tuntutan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Koordinator aksi, Arif Suharyoso menyampaikan bahwa ke-empat poin tuntutan tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat yang dirasa tidak memberikan keadilan kepada rakyat kalangan menengah ke bawah.
Ia menyampaikan penolakan atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kemudian mereka menuntut agar kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak dinaikkan. Selain itu, karena harga pokok melonjak naik, mereka menuntut agar pemerintah menangani ketidakstabilan harga tersebut.
“Kami dengan tegas menolak kebijakan pemerintah yang selama justru merugikan rakyat Indonesia. Pertama, secara jelas kami menolak adanya kenaikan harga BBM dan wacana kenaikan harga elpiji. Kemudian kami menolak kenaikan PPN,” katanya saat menyampaikan orasi pada aksi demonstrasi tersebut.
Ia juga menambahkan tuntutan lain, di antaranya penolakan wacana penundaan pemilu.
Selain penyampaian aspirasi tuntutan, massa aksi yang berjumlah kurang lebih 50 mahasiswa tersebut juga menyampaikan ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Kabupaten Pati.
Mereka sempat menuntut untuk bisa memasuki gedung DPRD untuk menemui anggota DPRD yang sedang melakukan rapat paripurna.
“Kami di sini hanya ingin para pimpinan DPRD bisa memberikan ruang kami untuk masuk ke dalam, kalau memang mereka peduli dengan kita maka kita harusnya bisa masuk,” ujarnya.
Berikut tuntutan aksi mahasiswa:
1. Menolak kenaikan harga BBM dan gas elpiji
2. Menolak kenaikan harga bahan pokok
3. Menolak kenaikan PPN
4. Menolak Wacana Penundaan Pemilu. (*)