Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi resmi menetapkan kuota haji untuk 1 juta jemaah tahun ini. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait berapa kuota yang akan diberikan untuk warga Indonesia.
Hal ini tentunya berimplikasi pada mitigasi pemberangkatan calon jemaah haji di daerah. Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh kantor Kemenag Pati, Abdul Hamid mengharapkan sudah ada kejelasan terkait kuota haji di pertengahan bulan Ramadan nanti.
“Sampai dengan siang (12/4) ini kita belum mendapatkan info resmi dari pusat untuk kuotanya . Bahkan dari pemerintah Saudi juga untuk 1 juta kuota jemaah juga belum dibagi ke negara-negara pengirim haji mana saja,”ujar Abdul Hamid saat dihubungi Mitrapsot.com melalui sambungan telepon, Selasa (12/4/22).
“Kita berharap pertengahan Ramadhan sudah ada agar persiapan kita optima. Kalau angkanya sudah ada, kita bisa melakukan persiapan awal,” imbuhnya.
Hamid menerangkan berdasarkan kalender haji sebelumnya, Jemaah Indonesia normalnya diberangkatkan ke tanah suci pada tanggal 4 bulan Dzulqa’dah, bertepatan dengan tanggal 4 Juni 2022.
Jika sekarang tanggal 10 Ramadan, artinya Indonesia hanya mempunyai waktu efektif persiapan pemberangkatan dua bulan saja.
“Perhitungan itu kalau kondisi normal. Tapi kalau ini ada covid apakah mundur di pertengahan atau bagaimana. Kalau sekarang di ramadhan tanggal 10 ini kita hanya mempunyai waktu 20 hari Ramadhan, satu bulan di Syawal, kemudian minggu pertama di bulan Dzulqa’dah. Mestinya hanya dua bulan,” terang Hamid.
Meski persiapannya mepet namun Hamid mengaku persiapan mitigasi pemberangkatan haji 1443 H telah siap, dengan menggunakan aturan tahun 2021 yang batal dilakukan.
Untuk kriteria jemaah yang diperbolehkan berhaji tahun ini harus memenuhi sejumlah syarat. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi hanya memperbolehkan jemaah berusia di bawah 65 tahun untuk melakukan ibadah haji.
Para calon jemaah dari Indonesia juga dikenai syarat lain diantaranya menyertakan hasil tes PCR yang menyatakan negatif. kemudian menyertakan bukti vaksinasi minimal dua tahap dan terakhir menyerahkan bukti vaksinasi meningitis.
“Kita sudah melakukan pendataan jamaah yang kemungkinan bisa berangkat di 2022. Jemaah itu akan kita sortir. Data itu kita komunikasikan dengan pemerintah. dan dalam waktu dekat akan dilakukan suntikan vaksinasi meningitis sambil menunggu kuota kepastian yang turun,” tandas dia. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati