Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, turut menanggapi aksi demo serentak mahasiswa pada hari Senin (11/4/2022).
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Pati, Warsiti menegaskan bahwa demo yang dilakukan mahasiswa adalah upaya mengontrol lajunya kebijakan pemerintah agar tidak ada ketimpangan atau kesenjangan sosial. Karena menurutnya mahasiswa adalah seorang yang berpendidikan dimana mereka sebagai tauladan bagi masyarakat.
“Demo yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah sebagai penyeimbang lajunya pemerintahan, boleh unjuk rasa atau demo, tapi yang santun, dan junjung tinggi marwah mahasiswa, ” jelas dia.
Menurut politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu, hidup di negara demokrasi menjamin mahasiswa menggunakan haknya menyuarakan pendapat.
” Kita hidup di negara berazas demokrasi, bagi saya itu hak mahasiswa menyuarakan keluhan hati mereka ketika tidak menemui kecocokan dengan kebijakan pemerintah,” ucap Warsiti saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Selasa (12/4/2022).
Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) itu mendukung adanya gerakan massa, akan tetapi dirinya tak mendukung bila gerakan massa diwarnai dengan tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum.
“Namun ketika melihat mahasiswa yang demo dibarengi emosi dengan merusak fasilitas umum, dan anarkisme saya sangat menyayangkan, ” imbuhnya.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati terpantau aman walaupun sedikit ada ketegangan karena mahasiswa tidak boleh masuk di Gedung DPRD.
Sedangkan, aksi demo mahasiswa di Jakarta dipenuhi huru-hara yang mengakibatkan banyak kerusakan fasilitas umum, bahkan ada yang bertindak anarkis.
Beberapa massa aksi di Jakarta sampai memukuli polisi yang berjaga serta memukuli Ade Armando selaku dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). (*)