Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Noto Subiyanto mendukung para seniman Pati untuk mendapatkan haknya untuk pentas di lapangan terbuka.
Dukungan ini berkaitan dengan kebijakan lokal Pemkab Pati, yang belum memperbolehkan para seniman untuk pentas di luar ruangan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Hingga saat ini, Bupati Pati hanya mengizinkan para seniman untuk menggelar pertunjukan di dalam gedung, dengan durasi maksimal dua jam dan kapasitas penonton 50 persen dari normal.
Menurut Noto Subiyanto, angka pandemi Covid-19 yang turun drastis sejak awal tahun sudah bisa dijadikan barometer untuk mengizinkan seniman menggelar pertunjukan secara langsung, asalkan ada penekanan kepada penyelenggara untuk menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Biarkan pelaku seni ini untuk pentas tapi tetap protokol kesehatan,” ujar noto Subiyanto saat diwawancara.
Lebih lanjut, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meminta pemerintah Kabupaten Pati agar berani mengambil keputusan mengizinkan seniman pentas seperti Kabupaten-kabupaten tetangga.
“Soalnya, daerah lain sudah ada pentas. Saya sendiri heran kenapa Pati ini kok tidak boleh. Para seniman malah ke luar kota untuk pentas,” imbuh Noto.
Fase new normal dan masa pemulihan ekonomi, nampaknya belum dirasakan oleh para seniman di Pati akibat masih kesulitan mendapat izin pentas.
Sebut saja Mogol, salah seorang penggiat ketoprak kenamaan Pati mengatakan, dengan peraturan PPKM Level 2, para seniman tidak bisa mendapatkan penghasilan yang optimal.
Tambahnya dalam waktu dekat para seniman akan meminta audiensi dengan Bupati Pati terkait permohonan izin pentas di lapangan terbuka.
“Rekan ini sepakat menghaturkan kebijakan kepada bupati dan menginginkan ada kedekatan persuasif dengan bupati. Mohon petunjuk dari seniman langkah apa yang bisa diberikan supaya bisa kembali pentas,” kata dia. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati