Gelembung NFT Dinilai Akan Segera Pecah

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepopuleran Non-Fungible Token (NFT) akhir-akhir ini membuat banyak orang mulai berinvestasi lewat NFT ini. Namun mengejutkan, gelembung (bubble) NFT ini dinilai akan mulai pecah.

Pendapat tersebut disampaikan oleh Nassim Nicholas Taleb yang merupakan penulis terlaris dari New York Times 2010 The Black Swan. Ia menilai bahwa gelembung NFT mulai pecah.

“Masalah NFT mulai meledak,” jelas Taleb melalui cuitannya yang dikutip dari Yahoo Finance pada Selasa, (19/4/2022).

“Yang Anda butuhkan hanyalah suku bunga yang lebih tinggi untuk hal-hal yang tidak masuk akal untuk mulai tidak masuk akal,” lanjutnya.

Nassim Nicholas Taleb sendiri  merupakan salah satu dari sedikit orang yang melihat krisis keuangan di tahun 2007 hingga 2008 datang melalui sebuah buku. Buku tersebut dianggap oleh beberapa orang sebagai salah satu yang paling berpengaruh sejak Perang Dunia II.

Perlu diketahui bahwa gelembung atau bubble merupakan istilah ekonomi yang menjelaskan tentang peristiwa naik tajamnya harga suatu aset misalnya kripto dari harga wajar, kemudian dengan cepat harga aset tersebut menurun secara drastis. Sehingga membuat banyak pihak yang memiliki asset tersebut mengalami kerugian yang besar.

Salah satu contoh dari peristiwa bubble adalah kisah baru-baru ini yang dikutip Taleb mengenai salah satu pendiri Twitter yaitu Jack Dorsey. Tweet pertama Jack Dorsey terjual sebagai NFT tahun lalu dengan harga hampir menyentuh US$ 3 juta atau kurang lebih sejumlah Rp 43,04 Miliar. Namun sekarang NFT tersebut hanya bernilai ribuan dolar.

Pembeli tweet tersebut sendiri adalah pengusaha crypto bernama Sina Estavi, yang menawarkan bahwa ia akan menjual NFT di OpeanSea. Ia akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan tersebut untuk amal. Namun di hari berikutnya, tawaran tertinggi dari NFT tersebut tidak lebih dari US$ 18 ribu atau kurang lebih berjumlah Rp 258,29 Juta.

The Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis pin pada bulan Mei. Hal ini merupakan bagian dari upaya yang lebih agresif untuk mengendalikan kenaikan inflasi yang terjadi. Harga konsumen Amerika Serikat naik hampir 9 persen year on year di bulan lalu. Dan kenaikan tersebut adalah yang terbesar sejak tahun 1981.

Pasar bahkan telah bersiap untuk akhir dari suku bunga yang sangat rendah dan dana murah. Suku bunga rendah merupakan bagian dari kebijakan moneter di pandemi Covid-19 ini.

Taleb sepertinya berargumen banyak dari dana murah ini telah dimasukkan ke dalam investasi spekulatif seperti NFT . Dan aktivitas tersebut akan segera berakhir.

Tidak hanya Taleb, hal serupa juga diungkapkan oleh Changpeng Zhao, miliarder pendiri Binance, platform perdagangan cryptocurrency terbesar di dunia.

Ia mengungkapkan dalam wawancara baru-baru ini dengan Fortune. Ia berpendapat mengenai penjualan karya seni NFT tahun 2021 seharga US$69 juta bahwa orang-orang telah kehilangan pikiran mereka.

Zhao juga melihat adanya kerapuhan pasar namun dengan cepat menunjukkan bahwa dia bukan kolektor seni. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati