Magelang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bulan Ramadan akan segera berakhir, dan akan disambut dengan hari raya Idulfitri.
Perayaan Idulfitri yang masih dalam masa pandemi Covid-19 ini, tidak serta merta memberikan pelonggaran sepenuhnya, teramasuk salah satunya terkait penerapan protokol Kesehatan (Prokes).
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mengatakan bahwa pada saat ini, kabupaten Magelang berada pada PPKM Level 2.
Oleh karenanya, pelaksanaan keggiatan keagamaan, termasuk salat Idulfitri (Ied) boleh digelar di tempat ibadah maupun lapangan, namun dengan tetap menerapkan prokes.
“Jadi Sholat Idul Fitri boleh dilaksanakan, tapi tidak boleh menghindarkan atau mengabaikan protokol kesehatan,” kata Adi Waryanto, Rabu (27/4/2022).
Sedangkan, terkait kesiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan lintas sektor, mulai dari aspek sarana prasarana kesehatan, transportasi, jalan, kebutuhan bahan pokok, dan termasuk keamanan ketentraman ketertiban masyarakat.
“Sudah kita koordinasikan, masing-masing lembaga organisasi siap melaksanakan tugas sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Djaroji saat Rakor Forkompimda Provinsi Jateng menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1443 H mengatakan, umat Islam selama bulan Ramadan ini kondusif.
“Mereka sudah merasa senang, dan tokoh-tokohnya sudah berterima kasih karena ada kelonggaran-kelonggaran dari Pemerintah. Mereka sudah bisa tarawih lagi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ungkap, KH Ahmad Djaroji.
Yang kedua, lanjut KH Ahmad Djaroji juga mengucapkan terima kasih atas diberikannya kelonggaran pada lebaran tahun ini, khususnya untuk melakukan perjalanan mudik, hingga pelaksanaan salat Ied di masjid maupun di lapangan.
“Kami sudah menghimbau kepada masyarakat untuk mensyiarkan sholat Ied karena mereka sudah kangen juga tetapi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, membawa sajadah sendiri, tidak berkerumun setelah selesai, dan kepada para petugas harus menyediakan masker dan handsanitizer,” katanya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada kesempatan yang sama menegaskan agar kegiatan takbir keliling di masyarakat ditiadakan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan angka peningkatan Covid-19.
“Saya minta Pak Sekda (Provinsi Jateng) nanti menyampaikan kepada masyarakat dan disiapkan suratnya ke Kabupaten/Kota, kita minta dilarang saja Takbiran kelilingnya kemudian diarahkan takbirannya di masjid di mushola atau di rumah masing-masing,” tegas, Ganjar. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com