Meriahkan Hari Jadi Kota Magelang, Pagelaran Wayang Digelar di 10 Titik Kelurahan

Magelang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam rangka untuk memeriahkan hari jadi kota Magelang ke-1116, pemerintah kota Magelang menggelar pagelaran wayang di 10 titik kelurahan.

Pagelaran wayang ini digelar secara luring, untuk pertama kalinya sejak masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Sugeng Priyadi menjelaskan, pada tahun sebelumnya, pagelaran wayang kulit dilaksanakan satu kali yang dipusatkan di alun-alun dengan menampilkan dalang kondang dari luar Kota Magelang.

Sedangkan dalam pagelaran wayang kali ini, akan menampilkan Sebagian besar dalang lokal yang berasal dari kota Magelang.

“Tapi kali ini sebagian besar kita tampilkan dalang lokal Kota Magelang, dengan tujuan memberdayakan dan memberikan kesempatan mereka untuk tampil,” terang Sugeng dalam jumpa pers di ruang sidang lantai 2 Setda Kota Magelang, Rabu (11/5/2022).

Dalang lokal asal Kota Magelang antara lain Ki Susilo Anggoro, Ki Kaji Habeb, Ki Andritopo, Ki Royan Desa Ramadhan dan lainnya. Pagelaran diawali pada Sabtu, 14 Mei 2022, dengan lakon Pandawa Nugraha dan dalang Ki Adi Sulistyo. Bertempat di Plengkung Kelurahan Potrobangsan, Jalan Piere Tendean, pukul 20.00 WIB.

Sugeng menjelaskan bahwa wayang yang ditampilkan, tidak semuanya adalah wayang kulit. Terdapat juga wayang Mikael yang terbuat dari mika. Kemudian juga ada wayang infus, wayang kardus, dan lain sebagainya.

Ia juga menjelaskan, pagelaran wayang yang tersebar di berbagai titik kota Magelang, bertujuan untuk memberikan edukasi dan mengenalkan budaya dengan masyarakat, serta menanamkan kecintaan pada budaya lokal.

“Selain itu, agar masyarakat setempat juga terlibat baik dari sisi partisipasi penyelenggaraan, pemberdayaan UMKM dan sebagainya,” imbuh Sugeng.

Sugeng melanjutkan, selain di 10 titik, pada bulan Mei-Juni 2022 juga dilaksanakan pentas senin dan pagelaran wayang yang merupakan kegiatan sadranan yang sebelumnya ditunda karena PPKM level 4 Kota Magelang.

“Ada lima pagelaran wayang yang merupakan kegiatan penundaan sadranan, antara lain di Kampung Nambangan, Trunan, Dudan, Tidar Campur dan Ngentak Murni,” ujar Sugeng.

Selanjutnya di akhir pagelaran pada bulan Oktober 2022, akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi gempur rokok ilegal dengan dalang nasional. Rencananya akan menampilkan dalang nasional Ki Cahyo Kuntadi dari Karanganyar.

Plt Kadisdikbud Kota Magelang Papa Riyadi menambahkan, pagelaran wayang dinilai bagus karena mengandung budaya leluhur yang patut dilestarikan. Ada muatan-muatan yang perlu disampaikan kepada masyarakat khususnya generasi muda.

“Dalam wayang ada nilai adi luhur dan hebat, nilai kebudayaan, kerja sama, toleransi, asah asih asuh, tata krama/kesantunan,” ungkapnya.

Di sisi lain, kegiatan ini diharapkan menarik kunjungan ke Kota Magelang yang selanjutnya dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitarnya. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati