Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan lainnya, tidak mempengaruhi harga pasaran daging sapi untuk area Kabupaten Pati.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas (Kadin) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa, bahwasannya menurut survei yang dilakukan oleh Disdagperin dan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, pada Jumat (13/5/2022), penyakit PMK itu belum ditemukan di Pati.
“Harga daging sapi dengan maraknya PMK masih stabil. Karena di Pati belum ditemukan adanya PMK tersebut,” ucap Hadi Santosa, saat ditemui langsung palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Rabu (18/5/2022).
“Kemarin hari Jumat saya dan Dinas Pertanian serta Peternakan Pati, melakukan screening dan mengecek satu persatu hewan di pasar hewan Margorejo, dan belum menemukan adanya PMK itu,” sambungnya.
Meski penyakit PMK belum ditemukan di Kabupaten Pati, pihak Disdagperin berharap, penyakit tersebut bisa segera teratasi. Pasalnya, jika PMK sudah memasuki daerah Pati, akan berpengaruh kepada harga ternak dan daging.
“PMK pasti akan berpengaruh kepada harga jual ternak dan daging, kami berharap hal ini segera teratasi, dan tidak semakin menyebar,” jelasnya.
Diketahui, saat ini harga daging sapi di pasar lingkup Kabupaten Pati berkisar antara Rp125.000 hingga Rp130.000 per Kilogram.
“Harga di pasaran saat ini sudah mengalami penurunan dibandingkan pasca lebaran kemarin yang menginjak harga Rp140.000 per Kilogram,” tandas Hadi Santosa. (*)