Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memecat kadernya, yaitu M. Taufik. Pemecatan tersebut didasari pada kekalahan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Jakarta.
Pemecatan itu dilakukan oleh Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra pada hari ini, Selasa (7/6/2022).
“Salah satunya adalah pada saat Pilpres 2019 itu DKI (Jakarta) kalah, itu jadi catatan juga. Kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang kita lihat masih berjalan prosesnya dan diperiksa oleh KPK,” ungkap Wakil Ketua Mahkamah Partai DPP Gerindra, Wihadi Wiyanto di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan.
Wihadi menjadi pemimpin sidang tersebut. Dirinya menyebut sidang itu merupakan kelanjutan sidang pada Februari lalu dan kembali digelar hari ini karena M. Taufik dianggap menyalahi hasilnya.
Lebih lanjut, Wihadi juga mengungkit kondisi DPD Gerindra DKI di zaman M. Taufik, terutama soal kantor.
“Dia sebagai Ketua DPD, dan pada saat dia menjabat Ketua DPD tidak mempunyai kantor tetap, jadi kantornya pindah-pindah. Kita partai besar saja kantornya masih pindah-pindah, sedangkan DPD yang lain sudah mempunyai kantor. Ini adalah bukti ketidak loyalan daripada Saudara Taufik,” ungkapnya.
Proses pemecatan M. Taufik dilakukan secara prosedural dengan mekanisme yang sesuai aturan internal partai. Sidang pada 21 Februari lalu disebut sebagai pembinaan terhadap M. Taufik sebelum akhirnya mantan pimpinan DPRD DKI Jakarta itu diklaim tidak loyal.
“Kita kan ada semacam proses, prosesnya itu harus ada. Kemarin kita sudah panggil di 21 Februari untuk dilakukan pembinaan. Jadi kita lakukan pembinaan dan salah satunya kemarin pada saat kita akan ganti Ketua DPRD itu pun juga sudah menunjukkan ketidak loyalan. Karena melakukan manuver-manuver juga sehingga ini berlarut-larut kemarin,” imbuhnya.
Sementara, M. Taufik mengaku ingin pindah ke partai lain, yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem).
“Insyaallah kali, ya,” kata M. Taufik usai menghadiri pelantikan dua Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022) lalu.
Taufik mengungkap alasannya menimbang-nimbang pindah ke Partai NasDem. Salah satunya karena ia ingin mencari partai yang bertumpu pada nasionalis.
“Memang semua berdasarkan Pancasila, tapi gerakan di partai itu bisa kita lihat mana gerakan yang bertumpu daripada agama, mana yang bertumpu pada gerakan nasionalis,” ungkap Taufik.
“Nah, saya kan berangkatnya dari partai nasionalis. Pasti kalau mau bergeser pun, kecenderungannya ke partai nasionalis,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul “Pecat M Taufik, Gerindra Ungkit Kekalahan di DKI Saat Pilpres 2019.”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com