Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam rangka meminimalisir penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pati melakukan Skrining dan Test TBC Bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Dari serangkaian test yang sudah dilakukan, sebanyak 9 WBP terindikasi terpapar bakteri TBC.
Kepala Sub Seksi Perawatan Lapas Pati, Resi Djulirinanto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dengan menggandeng Dinas Kesehatan dan Puskesmas Setempat.
“Kita kerja sama dengan Menkes skrining TBC, rontgen pemeriksaan kesehatan. Melibatkan pihak ketiga tujuannya dari pemerintah mendeteksi dini gejala TBC khususnya di lembaga pemasyarakatan,” ujar Resi saat ditemui di kantornya hari ini, Rabu (8/6/2022).
Kegiatan skrining digelar selama tiga hari mulai Senin (6/6) hingga hari ini Rabu (8/6). Disebutkan sebanyak 360 WBP yang terdiri dari tahanan dan narapidana terlibat dalam kegiatan ini.
Dari jumlah tersebut, 340 orang diantaranya menjalani pemeriksaan X-ray hingga akhirnya didapati sembilan orang suspect TBC.
Resi mengaku, kesembilan WBP tersebut hingga saat ini belum diisolasi karena hasil dari Tes Cepat Mokuler (TCM) dari Dinas kesehatan belum diterbitkan.
Bagi WBP yang nantinya dinyatakan positif TBC, akan diisolasi dan menjalani pengobatan secara intensif didampingi tim medis Lapas.
“Pengobatannya enam bulan. Mengkonsumsi obat terus tidak boleh putus di cover Lapas pendampingannya. Kita juga akan minta persetujuan keluarga. Untuk obat kami dapat dari Dinas Kesehatan, RSUD dan RS Mitrabangsa, gratis,” katanya.
Resi menjelaskan, program screening TBC ini diselenggarakan serentak di Lembaga Pemasyarakatan di enam provinsi se-Indonesia.
Sebagai informasi, Pati menjadi salah satu Lapas yang terpilih untuk menjalankan program di antara dua Kabupaten di Keresidenan Pati, Jepara, dan Demak. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati