Sub Terminal Agribisnis, Alternatif Solusi Kesejahteraan Petani Rembang

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Rembang berencana membuat Sub Terminal Agribisnis (STA), sebagai wadah pemasaran hasil pertanian di Rembang.

Berkenaan dengan hal ini, Desti Muryadi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kabid TPH) Dintanpan Rembang mengatakan bahwa STA merupakan sarana prasarana yang dibangun untuk melayani dan melaksanakan kegiatan distribusi dan pemasaran hasil pertanian para petani dan pelaku usaha pertanian.

“Sub terminal agribisnis (STA) itu wadah pemasaran dan penjualan produk hasil pertanian. Selain menjadi wadah, STA ini juga berfungsi untuk menekan rantai distribusi yang selama ini ada, sehingga nantinya dapat mengangkat harga yang layak untuk para petani,” ucap Kabid TPH Dintanpan Rembang saat ditemui di Hotel Gajah Mada Rembang. Rabu (8/6/2022).

Baca Juga :   Raperda Penyelenggaraan Perpustakaan, Pemkab Rembang: Mewujudkan Generasi Cerdas

Ia melanjutkan, permasalahan pertanian di Rembang selama ini ada di pemasaran. Sehingga hal tersebut menyebabkan adanya kesulitan dalam penjualan.

“Proses produksi petani kita sudah bisa dikatakan cukup. Akan tetapi karena pemasaran itu tadi, jadi selama ini penjualan dilakukan dengan rantai distribusi yang panjang. Mulai dari petani ke pengepul 1 kemudian ke pengepul 2 dan seterusnya hingga ke pengepul besar kemudian baru keluar,” terangnya.

Hal tersebut menyebabkan para petani mendapatkan hasil penjualan yang terbilang minim dan rendah, karena tahapan yang dilalui sangat panjang.

“Oleh karenanya kita berinisiatif bersama BAPPEDA untuk membuat STA sebagai alternatif solusi,” ujar Desti.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa dalam prakteknya nanti, para pengepul besar dan petani bisa langsung ke STA.

Baca Juga :   Melalui Pasar Tani, Nasib Petani Rembang Terselamatkan

“Untuk menekan panjangnya rantai pemasaran dan penjualan, para petani dan pengepul besar dari luar kota bisa langsung melakukan transaksi jual beli dan bongkar muat produk-produk pertanian di Sub Terminal,” jelasnya.

Desti menambahkan, terkait rencana STA ini akan dibuat di lokasi yang strategis yang ada di Desa Kaliombo Kecamatan Sulang, dan saat ini baru selesai proses studi kelayakan.

“Tahun kemarin kita baru studi kelayakan dan tahun ini kita akan anggarkan dan susun untuk detailed engineering design (DED) nya. Sehingga tahun depan feasibility study (FS) dan DED-nya sudah bisa dibawa dan diajukan ke Pusat,” tutupnya. (*)