Tahun 2023, KIT Batang Akan Serap Belasan Ribu Tenaga Kerja

Batang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pada tahun 2023, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang diperkirakan akan menyerap belasan ribu tenaga kerja.

KIT Batang menjadi salah satu harapan besar bagi pemerintah kabupaten Batang dalam upaya pengentasan pengangguran.

Pasalnya, KIT Batang yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) diperkirakan sampai tahun 2031 nanti kebutuhan tenaga kerja minimal mencapai 287 ribu orang dari Kabupaten Batang.

“Tahap awal Presiden Jokowi telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama 3 perusahaan. Tiga pabrik itu minimal kebutuhan tenaga kerja menyerap 10.000 sampai 15.000 untuk tahun 2023 dan 2024,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang Suprapto saat ditemui di Kantornya, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga :   90 Warga Kurang Mampu Terima Bantuan Sembako dari Baznas Sragen

Melalui Disnaker, Pemkab Batang tengah menginventarisasi calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan di KIT Batang.

“Kita lagi intens melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengelola KIT Batang. Yang jelas kita lagi berusaha mengutamakan orang Batang dulu. Karena kita sudah ada regulasi Perbup 42/2021 yang mengutamakan warga Batang terserap di perusahaan KIT Batang,” jelasnya.

Namun terdapat permasalahan yang kini tengah dihadapi oleh Pemkab Batang. Pasalnya, tidak semua tenaga kerja memiliki kompetensi yang sama, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Oleh karenanya, upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan sarana prasaran Balai Latihan Kerja (BLK).

“Upaya kita sekarang lagi menyiapkan sarana prasaran Balai Latihan Kerja (BLK). Karena yang kita punya sekarang tidak layak dan harus direvitalisasi,” ungkapnya.

Baca Juga :   Ganjar Izinkan Perguruan Tinggi Gelar Uji Coba PTM

Pemkab Batang saat ini sudah menyiapkan lahan seluas 2,4 hektare untuk dibangun BLK. Direncanakan tahun ini sudah mulai pembangunannya.

“Sesuai Detailed Engineering Design (DED) tahun 2021 dianggarankan Rp31,5 miliar. Tahun ini mulai dibangun dengan anggaran Rp2 miliar, tahun 2023 dilanjutakan dengan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Provinsi. Lalu, 2024 menggunakan anggaran pemerintah pusat,” terangnya.

Upaya lain untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja adalah dengan menggelar pelatihan kerja sama dengan perusahaan maupun Stakeholder terkait.

“Kita juga kirim calon tenaga kerja ke luar daerah untuk meningkatkan kompetensinya,” ujar dia. (*)