Kepsek SDN Dukuhseti 2 Dimutasi, Ketua Komite Sekolah Tak Terima

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati memutasi Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Dukuhseti 2 lantaran polemik lahan yang terjadi antara pihak satuan pendidikan tersebut dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.

Dampak adanya sengketa ini menyeret sang kepala sekolah, hingga sang kepsek berkali-kali dipanggil oleh pihak Disdikbud Kabupaten Pati. Padahal Disdikbud Kabupaten Pati sebelumnya membantah bakal memindahtugaskan Supriyadi, Kepala SDN Dukuhseti 2. Namun pada Jumat (3/6/2022) lalu dirinya resmi dipindahtugaskan ke SDN Tegalombo 3.

“Saya dimutasi ke SDN Tegalombo 3,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/6/2022).

Dirinya sudah dikukuhkan dan dilantik saat Pengukuhan Kepala UPTD Pendidikan Dasar dan Menengah di lingkungan Disdikbud Kabupaten Pati.

”Saya dimutasi pada Jumat, 3 Juni lalu di acara Pengukuhan Kepala UPTD Pendidikan Dasar dan Menengah di Pendopo Kabupaten,” ujar Supriyadi.

Pemindahan ini sangat membuatnya kecewa. “Saya sangat menyayangkan atas keputusan tersebut yang tidak memberikan alasan jelas,” tegasnya.

Kekecewaan itu pun juga dirasakan oleh Ketua Komite SDN Dukuhseti 2, Yong Sumarsono. Dirinya tak menyangka Disdikbud Kabupaten Pati memutasi kepala sekolah yang memiliki kompetensi bagus. Ia tak sepakat bila sosok yang memperjuangkan kepentingan siswa seperti Supriyadi disingkirkan.

Selain itu, menurut Yong tanggungv awab Supriyadi untuk menuntaskan program sekolah belum selesai. Ia mempertanyakan alasan Disdikbud Kabupaten Pati yang tak wajar itu.

”Sangat kecewa sekali. Karena apa, masalah yang di sini belum selesai tapi kepala sekolah dipindah. Kekecewaan saya ini karena saya harus menjawab pertanyaan wali murid. Padahal saat ini sekolah belum selesai membangun gapura,” paparnya.

Menurutnya, kegiatan pembangunan gapura SD sudah mangkrak beberapa bulan akibat polemik yang terjadi di sekolah tersebut. Pihak desa setempat sudah memperluas lahan dan memangkas fasilitas lapangan sepak takraw dan lompat jauh yang digunakan latihan anak-anak SD.

”Silahkan dinas memindah kepala sekolah. Tapi jika pembangunan gapura sudah selesai. Itu anggaran bukan dari pemerintah, tapi murni iuran dari wali murid agar bangunan sekolah ini bagus,” imbuhnya.

Pihaknya telah melakukan cara untuk mempertahankan posisi Supriyadi dengan menyurati Bupati Pati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) agar segera diadakan audiensi.

”Namun sampai sekarang juga belum ada respon. Kalau bisa dewan memanggil pihak-pihak terkait dan diadakan audensi. Biar masalah segera selesai. Apakah harus menunggu wali murid dan alumni SD bertindak sendiri untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.

Polemik sengketa lahan ini bermula sejak Februari 2021, pihak desa meminta sekolah bersiap-siap karena lahan sekolah akan diambil alih. Pihak Pemdes meminta 3 hingga 5 meter persegi lahan untuk keperluan area parkir balai desa setempat. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati