Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Jelang musim kemarau, bencana rob kembali terjadi di Kabupaten Pati. Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) kabupaten Pati menyebutkan, setidaknya ada empat desa yang terdampak rob parah dalam sepekan.
Adapun empat desa yang yang dimaksud diantaranya Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti, Tunggulsari (Tayu), Margomulyo (Tayu), dan Sambiroto (Tayu).
Tingkat ketinggian banjir rob di sejumlah wilayah tersebut beragam, mulai dari mata kaki hingga tulang kering orang dewasa. Terpantau puncak ketinggian air terjadi di jam 11.00 WIB dan baru turun pada pukul 14.00 WIB
Kepala (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan bahwa banjir rob mulai terasa pada kamis (16/6/2022) dan terus meluas hingga hari ini, Sabtu (16/6/22). Akibat kejadian ini diestimasi ratusan rumah warga terdampak.
“Kalau rumah yang terdampak, berdasarkan data yang masuk ke kami sekitar 200 rumah. Itu bisa berkembang. Karena Margomulyo dan Sambiroto belum semuanya masuk,” ujar Martinus saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Pati, Sabtu (18/6/2022).
Diterangkannya, banyak faktor yang menyebabkan rob banjir di sepanjang tahun 2022. Diantaranya adanya penurunan permukaan tanah di wilayah pesisir akibat beban di atas tanah yang semakin bertambah.
Selain itu berdasarkan siklus, tahun ini jarak antara bulan dengan bumi lebih dekat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini juga mempengaruhi pergerakan air laut.
Fenomena-fenomena tersebut diperparah dengan berkurangnya luasan tanaman bakau dan mangrove di Pesisir Pati, baik akibat terhempas gelombang laut maupun dirusak oleh tangan manusia.
“Populasinya semakin berkurang di pantai utara. Tetapi ini siklus ada yang bilang siklus 51 tahun sekali jarak Bulan dan Bumi itu mencapai yang paling dekat,” terang dia. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati