palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Psikolog pendamping trauma healing, Novita Tandry menceritakan kondisi istri Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Ia mengungkapkan bahwa istri Sambo tersebut masih menangis terus-menerus ketika menceritakan kejadian.
Novita menyebut istri Kadiv Propam belum tuntas ketika bercerita karena menangis mengingat kejadian baku tembak itu.
“Terus-menerus menangis, karena harus menjelaskan apa yang terjadi. (Kejadian penembakan) diceritakan (oleh Putri), tapi tidak tuntas dan akhirnya saya menyetop,” kata Novita.
Ia menjelaskan trauma healing dijalani istri Kadiv Propam Polri selama 1,5 jam.
“Saya baru bertemu semalam, konseling selama 1,5 jam. Beliau ya benar-benar dalam kondisi trauma. Dampak psikologis besar sekali, apalagi menjadi saksi saat penembakan tersebut,” kata dia.
“Kaget, syok, marah, depresi, ini yang sedang dialami Ibu Putri. Tapi ini bisa dari depresi, bisa marah lagi, itu bolak-balik, sampai nanti semua trauma healing-nya prosesnya sampai akhir,” tambah Novita.
Novita juga mengatakan dirinya akan melakukan pendampingan psikologi lanjutan karena rasa trauma dapat berdampak pada anaknya.
“Ada, akan dilakukan secara intensif. Ibu yang mengalami trauma seperti ini, keadaan emosi yang tidak stabil, tentunya anak-anak, akan memberikan pengaruh kepada keempat anak,” ujar dia.
Sementara itu, Andy Yentriyani selaku Ketua Komnas Perempuan mengungkapkan bahwa pihaknya telah datang ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya berkenaan dengan dugaan kasus pelecehan istri Ferdy Sambo.
“Hari ini kami diundang untuk mendengarkan lebih lanjut bagaimana sebetulnya posisi yang laporan dari Ibu P (istri Ferdy Sambo) yang menjadi korban kasus kekerasan seksual,” kata Andy di Polda Metro Jaya, Jakarta, dikutip dari Detik news, Rabu (13/7).
“Mari kita buka porsi menghormati hak korban yang dengan penuh keteguhan melaporkan kasus yang dialami,” jelas Andy.
Ia juga berharap pemberitaan media yang masif ini tidak akan menimbulkan trauma yang bertambah.
“Kita belajar banyak pada kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual sering kali terpelintir atau kemudian hiruk-pikuk dan lainnya. Kasus ini betul ada kekerasan seksualnya, ada kasus penembakannya. Mari kita pisahkan sehingga pada saat yang bersamaan hiruk-pikuk penembakannya tidak membuat korban menjadi lebih trauma,” tutur dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Tangis Tak Henti Istri Kadiv Propam Kala Cerita Lagi Insiden Penembakan”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com