Pemilu 2024: PDIP dan KIB Diprediksi Bakal Lawan NasDem

Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Menurut pengamat politik Adi Prayitno, pada kontestasi politik 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal melebur ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Pengamat yang juga merupakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menebak PDIP, Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan menghadapi Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Adi, satu koalisi merupakan partai-partai pendukung pemerintah selain NasDem. Lalu koalisi yang lain diisi oleh NasDem bersama partai-partai oposisi pemerintah. Bila acuannya pada rivalitas antara KIB dan NasDem, maka koalisi jelang detik-detik pesta demokrasi hanya akan ada dua.

Skenario politik tersebut ia tebak saat melihat adanya dukungan NasDem kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Perlu diketahui, selama ini figur Anies seringkali berseberangan dengan kebijakan pemerintah pusat, tetapi lebih condong dekat dengan elit-elit oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Inilah konfigurasi yang akan terjadi sesungguhnya di 2024 bahwa akan terjadi pengelompokan lah kira-kira begitu. Kubu koalisi pemerintah di situ ada PDIP, dan seterusnya itu harus melawan jagoan yang diusung NasDem, Anies Baswedan,” papar Adi, Kamis (21/7/2022).

Menurut Adi, jika NasDem sudah mengusung Gubernur DKI Jakarta itu, maka secara tidak langsung partai itu siap berkonfrontasi dengan PDIP. Artinya partai yang dinahkodai Surya Paloh akan menjauh dari kubu elit-elit yang dekat dengan Jokowi.

Lebih lanjut, ia menambahkan adanya KIB berpotensi juga mengajak Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bergabung. Tetapi ada kemunginan Gerindra tidak ikut dalam koalisi karena sudah memasang Prabowo Subianto untuk memenangkan sebagai presiden periode berikutnya.

Menurutnya pada Pemilu 2024 ada kemungkinan muncul poros baru di luar KIB dan para barisan oposisi.

“Yang belum dibaca publik bagaimana sikap politik Prabowo Subianto, kalau Prabowo tetap ngotot ya saya kira akan ada tiga poros. Tapi kalau tidak ngotot yang akan berkoalisi dengan koalisinya PDIP dan KIB tinggal siapa yang bakal diusung nantinya,” ungkap Adi.

Berkaitan dengan calon dari berbagai koalisi, menurutnya kondisi tersebut masih bisa dikompromikan. Bahkan menurutnya peranan Jokowi sebagai presiden masih dapat mengondisikan seluruh partai politik (parpol).

“Selama di koalisi kubu pemerintah itu ada Jokowi dan ada Mega, saya kira akan ada titik temu. Karenakan presiden cukup powerful dan bisa mengendalikan plus mengkonsolidasikan semua partai politik,” tandasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati