palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang diwakili oleh pengacaranya Kamaruddin, semakin yakin berkenaan dengan dugaan pembunuhan berencana dalam kejadian baku tembak antar polisi tersebut.
Dalam hal ini, Kamaruddin meminta untu autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
“Telah dibicarakan tadi dalam gelar bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU, dan RSCM, dan salah satu RS swasta nasional. Termasuk yang diajukan polisi, misalnya dari mana gitu,” kata kuasa hukum pihak Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, di Bareskrim Polri, Jakarta, dikutip dari Detik News, pada Kamis (21/7/2022).
Kamaruddin menyebut pihaknya sejak awal menolak hasi autopsi forensik pertama yang dilakukan kepada jenazah Brigadir J.
“Nah ini, ditemukan ada beberapa sayatan. Kemudian ada beberapa luka tembak, kemudian ada beberapa luka memar, kemudian ada pergeseran rahang. Kemudian ada luka di bahu, ada luka sayatan di kaki, ada luka di telinga, kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari-jari, kemudian ada membiru di perut kanan-kiri atau dapat di tulang rusuk dan sebagainya, kemudian ada luka menganga di sini, di bahu,” ujar Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).
“Selanjutnya ada luka peluru, kemudian ada lagi ditemukan luka di apa namanya itu, di dagu di bawahnya itu ada luka sama jahitan juga. Ada juga ditemukan luka di bawah ketiak. Kemudian ada lagi ditemukan luka di belakang telinga kurang lebih satu jengkal, luka sajam ya dan kupingnya ini bengkak di dalam ini. Kemudian ada lagi ditemukan luka di kaki, ini seperti bekas luka sajam yang sudah dijahit atau gimana ini,” tambah dia.
Bahkan, Kamaruddin menyebut salah satu luka yaitu bekas lilitan di leher.
“Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher, artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang,” kata Kamaruddin di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).
“Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang, dan meninggalkan luka memar,” tutur dia.
Kamaruddin menyebut Brigadir J dibunuh berencana dan menduga bahwa pelakunya lebih dari satu orang.
“Oleh karena itulah kami semakin yakin bahwa memang pelaku dugaan tindak pidana ini adalah terencana oleh orang-orang tertentu, dan tidak mungkin satu orang karena ada orang yang berperan pegang pistol, ada yang menjerat leher, ada yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya,” tutur dia.
“Sekiranya ini perkelahian satu lawan satu, atau tembak-menembak satu lawan satu, maka tidak mungkin ada jerat tali di leher. Itulah perkembangan baru kami dapatkan lagi,” ujar Kamaruddin.
“Kemudian kukunya dicabut. Nah kita perkirakan dia masih hidup waktu kuku dicabut, jadi ada penyiksaan,” kata Kamaruddin Simanjuntak di gedung Bareskrim Polri, Kamis (21/7/2022). (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul, “Luka Brigadir J Versi Keluarga: Sayatan, Lilitan Leher hingga Kuku Dicabut”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com