palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam Islam, dijelaskan bahwa adanya kiamat besar ini ditandai dengan Malaikat Isrofil meniup terompet sangkakala. Adapun tiupan pertama terompet ini membuat kematian makhluk hidup kecuali mereka yang terpilih.
Hal tersebut dijelaskan dalam surah Az Zumar ayat 68,
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ
Artinya: “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah).”
Nantinya, tiupan yang pertama ini berakibat dengan adanya guncangan hebat sebagai tanda kehidupan di dunia telah berakhir.
Perlu diketahui sebelumnya, peniupan ini dilakukan dua kali, ada peniupan pertama dan kedua.
“Malaikat Isrofil meniup sangkakala terompet atau tanduk, matilah seluruh penduduk alam semesta karena terkejut dan kuatnya suara sangkakala tersebut,” tulis Prof Wahbah az Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12.
Saat terompet sangkakala ditiup untuk kali pertama, manusia kebingungan dengan bumi yang terbelah, bintang berhamburan, gunung terbang. Hal tersebut sesuai dengan Al Quran surah Yasin ayat 49-51,
(49) مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ
(50) فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ
(51) وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ
Artinya: “Mereka hanya menunggu satu teriakan (sangkakala pertama) yang akan membinasakan mereka saat mereka (sibuk) bertengkar (tentang urusan dunia). Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya. Sangkakala (kedua) pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya.”
Kemudian juga Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat An Naml ayat 87-88,
(87) وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ
(88) وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَفْعَلُوْ
Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Engkau akan melihat gunung-gunung yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. (Demikianlah) penciptaan Allah menjadikan segala sesuatu dengan sempurna. Sesungguhnya Dia Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com